Pada 2015, Hisyam Tolle bergabung dengan Borneo FC.
Hisyam Tolle memperkuat Pesut Etam hingga 2016.
Pada ajang Indonesia Soccer Championship 2016, Hisyam Tolle memperkuat Sriwijaya FC. (2)
Namun, Hisyam Tolle mengundurkan diri karena alasan keluarga ditengah musim kompetisi.
Hisyam Tolle lalu bergabung dengan Mitra Kukar.
Sayangnya, Hisyam dipecat dan tak bermain sama sekali di Liga 1 2017 bersama Naga Mekes.
Beruntung, Hisyam Tolle langsung mendapat klub yakni Persiba Balikpapan pada Liga 1 2017. (3)
Namun, aksi indispliner membuatnya sering menjalani latihan terpisah dari skuat utama Beruang Madu.
Pada paruh musim kedua 2017, Hisyam Tolle bergabung dengan PSS Sleman.
Achmad Hisyam Tolle mampu menjadi andalan PSS Sleman di paruh kedua Liga 2 2017 hingga paruh pertama Liga 2 2018.
Alasan kedisiplinan dan mentalitas membuat Hisyam Tolle yang meskipun menjabat sebagai kapten didepak oleh pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro.
Pada paruh kedua 2018, Hisyam Tolle kembali ke Borneo FC.
Dia mampu menampilkan 11 kali laga bersama Pesut Etam hingga akhir Liga 1 2018.
Pada awal Liga 2 2019, Hisyam Tolle memperkuat PSIM Yogyakarta.
Sayangnya, ketika mulai menjadi andalan sebuah tim, Hisyam Tolle watak indisiplinernya muncul dan menjadi pemicu kerusuhan dalam laga PSIM Yogyakarta vs Persis Solo di lanjutan Liga 2 2019, Senin 21 Oktober 2019.
Hisyam Tolle menendang pemain Persis Solo dan juga menghajar wartawan yang meliput laga ketika kerusuhan mulai menjalar dan tak terkendali.
Selain itu, Hisyam Tolle juga pernah baku hantam dengan Alfin Tuasalamony dan Manahati Lestusen ketika memperkuat Bhayangkara.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com