"Kita buka dulu, kalau barang enggak sesuai gimana orang mau suka," sambungnya.
Baca juga: Istirahat Seusai Pesta Narkoba, Warga Bondowoso Tak Berkutik Digerebek Polisi, Barang Bukti Sabu
Baca juga: Wanita Ahli Ibadah Akan Masuk Neraka Jika Lakukan Satu Hal Meski Tak Sengaja, Buya Yahya: MasyaAllah
Baca juga: Mengenal Arti Kata Closer dalam Bahasa Gaul, Istilah Populer dari TikTok, Terjemahan Bahasa Inggris
Baca juga: AC Milan Segera Umumkan Perpanjangan Kontrak Rafael Leao, Otomatis Bikin Klub Lain Gigit Jari
Mendengar celotehan Kepala Sekolah tersebut sang kurir langsung menimpalinya.
Menurut sang kurir, sikap wanita tersebut tidak mencerminkan jabatannya.
"Kalau ibu enggak bayar, kita yang bayar, ibu kepala sekolah kok gini," ujar kurir.
"Ini enggak ada urusannya dengan kepala sekolah," sahut Kepala Sekolah tersebut.
Lantas setelah videonya viral, oknum Kepala Sekolah tersebut langsung meminta maaf.
Ia mengaku sudah membayar paket tersebut.
"Permohonan maaf dari saya tentang COD yang saya tolak dan saat ini saya akan klarifikasi bahwa cod itu sudah saya tanggulangi, mohon agar supaya dimengerti terima kasih," ucap kepala sekolah tersebut,.
Kasus yang dilatarbelakangi COD di sebuah marketplace juga kerap terjadi di beberapa daerah, salah satunya adalah di Malang, Jawa Timur.
Antarkan paket kiriman Cash On Delivery (COD), seorang kurir jasa ekspedisi di Kota Malang justru dianiaya penerima paket.
Dari informasi yang didapat, kejadian itu terjadi pada Minggu (26/3/2023) lalu.
Korban penganiayaan, Andika (22) mengatakan, ketika itu ia mengantarkan paket berisi alas kaki dengan tujuan sebuah rumah di Jalan Arif Margono Gang I Kecamatan Klojen.
"Saya antarkan paket tersebut sesuai dengan alamatnya. Karena penerima paket sedang tidak ada, maka saya letakkan di rumahnya lalu saya tinggal. Akan tetapi hingga siang, saya tak mendapat kabar apapun terkait pembayaran paket COD tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (29/3/2023).
Lalu pada sore hari, ia pun kembali mendatangi rumah penerima paket untuk menagih pembayaran.
"Sesampainya di sana, saya bertemu dengan penerima paket. Namun, dia tidak mau membayar, karena merasa tidak cocok dengan barang yang diterima," tambahnya.