Bangga Madura

Arti Kata Carok yang Dilakukan Masyarakat Madura, Fakta Ngeri dan Syarat yang Dilakukan

Penulis: Aqwamit Torik
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti kata Carok yang dilakukan oleh masyarakat Madura

Hal ini membuat carok menjadi sesuatu yang diwariskan secara turun temurun.

Dalam perkara sengketa, carok dijadikan sebagai cara terakhir untuk menyelesaikan masalah.

Pihak yang bersengketa akan mengadakan musyawarah terlebih dahulu untuk mencapai kesepakatan damai.

Jika tidak terjadi kesepakatan maka carok diterapkan.

Cara carok

Carok dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ngonggai dan nyelep.

Ngonggai yaitu menantang lawan secara terang-terangan dengan mendatangi rumahnya.

Sedangkan nyelep yaitu menyerang lawan dari samping atau dari belakang saat dalam keadaan lengah.

Selain itu, carok juga dapat terjadi secara mendadak tanpa ada persiapan sebelumnya. Ini terjadi saat ada pelecehan harga diri secara tiba-tiba.

Carok secara terang-terangan memerlukan tiga syarat yaitu kadigdajan, tampeng sereng, dan banda.

Kadigdajan berarti pihak yang akan berkelahi harus memiliki kesiapan secara fisik dan mental yaitu bela diri dan keberanian.

Tampeng sereng berarti memiliki tubuh yang kebal, sedangkan banda adalah biaya yang harus disiapkan untuk memulai carok dan menanggung biaya setelahnya.

Banda digunakan untuk membayar mantra tubuh kebal, membiayai ritual kematian dari pelaku carok yang terbunuh serta meringankan hukuman dalam putusan sidang peradilan.

Carok hanya dilakukan jika pihak yang akan berkelahi telah menerima persetujuan dari keluarganya.

Selain itu, carok harus dilakukan dii tempat yang sepi dan sulit dijangkau oleh masyarakat.

Halaman
123

Berita Terkini