Pemilu 2024

Peta Politik Jawa Timur Berubah Jika Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno Berduet di Pilpres 2024

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori dalam kegiatan podcast yang terselenggara di Studio Tribun Jatim Network, Jum'at, (30/6/23).

Ditanyai terkait saingan terberat PPP, Mujahid menyampaikan bahwa saingan PPP adalah sesama partai Islam seperti PKB, PAN, PKS, PBB.

Contohnnya jika suara PKB dan PAN naik maka suara PPP akan kecil, namun sebaliknya jika suara PKB dan PAN turun maka suara PPP akan naik.

Ketika ditanyai tentang banyaknya kader PKB yang pindah ke PPP di daerah-daerah lain seperti yang tersiar di media-media sosial, dan apakah di Jawa Timur pun demikian. Mujahid mengatakan bahwa di Jawa Timur juga ada banyak kader pula yang berpindah ke PPP.

"Ada tokoh-tokoh NU, bahkan saya juga baru saja menerima tamu Ketua PCNU Sidoarjo ingin membesarkan PPP tanpa kami minta" ungkap Mujahid.

Kehadiran Sandiaga Uno di PPP juga dikatakan sangat diterima oleh para kyai-kyai yang sudah bergabung di PPP.

Hadirnya Sandiaga juga diharapkan dapat menyeimbangkan dukungan PPP kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Mujahid juga menyampaikan bahwa PPP dibangun oleh empat fusi (penggabungan partai).

Pertama, fusi Partai Nahdlatul Ulama (NU), kemudian Partai Muslimin Indonesia, Partai Sarekat Islam, dan Partai Islam PERTI.

"Oleh karena itu perlu seni kelas tinggi di PPP untuk mengambil keputusan karena kelompok Islamnya banyak."

"Kalau di PKB mungkin lebih mudah karena PKB satu komando, tapi di PPP ada 4 macam yang punya pikiran berbeda dan harus disamakan. Hadirnya Sandiaga Uno diharapkan bisa menjadi magnet, misal kemarin dengan pak Ganjar ada kelompok yang kontra tapi dengan adanya Sandiaga masuk akhirnya masuk pula," jelas Mujahid.

Sandiaga juga dinilai memiliki karakter kesantrian, sehingga cocok sebagai kader PPP yang dikenal sebagai partai santri yang kental dengan simbol-simbol Islam.

Kemudian, Sandi juga berasal dari keluarga besar yang banyak menjadi kader PPP dan juga sudah mendapat restu dari sang Ibunda.

"Beliau ini kan masih keponakannya pak Suharso Monoarfa. Masih keluarga besar PPP, jadi tidak asing lah di mata kita, sehingga resistensinya hampir tidak ada dan hampir semuanya senang dengan hadirnya pak Sandi," jelas Mujahid.

Duet pasangan Ganjar Sandiaga juga dinilai bisa mewakili poros nasionalis religius.

"Ya, termasuk dari poros nasional juga mewakili, Jadi Nasionalismenya lewat pak Ganjar, religiusnya pak Sandiaga. Saya kira ini politik yang menjadi tradisi di Indonesia. Mudah-mudahan nanti ada kejutan-kejutan lagi di PPP," ujar Mujahid.

Menurut Mujahid, Sandiaga sepulang menjalankan ibadah haji akan keliling untuk menyapa masyarakat Jawa Timur.

Berita Terkini