Berita Nganjuk

Tak ada Pesta Miras, Polisi Kuak Detik-detik Pria Dibunuh Sahabatnya Akibat Utang Chip Game

Penulis: Ahmad Amru Muiz
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad menunjukkan senjata tajam jenis pedang yang digunakan tersangka untuk mengeksekusi korban saat tidur di dalam kamar.

"Korban sudah langsung di evakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Untuk sementara kami lakukan olah TKP dan dalami kasus tersebut. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut," kata Fatah Meliana, Minggu (9/7/2023) malam.

Sementara Kades Teken Glagahan, Dodi Wicaksono menjelaskan, informasi yang diterimanya menyebutkan kalau sebelum kejadian korban bersama terduga pelaku yang masih bertetangga tersebut bersama-sama membantu orang hajatan.

Setelah itu keduanya minum-minuman keras dan mabuk bersama.

"Saat itulah diduga pelaku menghabisi korban di kamarnya," ucap Dodi.

Sedangkan dari informasi dikumpulkan menyebutkan, korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam kamarnya oleh ayahnya sendiri.

Ini setelah ayahnya curiga mendengar suara aneh dalam kamar anaknya.

"Ayah korban terkejut dan berteriak ketika masuk dalam kamar dan melihat anaknya meninggal dunia dengan darah dibawah tubuhnya. Dan teriakan ayah korban itupun didengah para tetangga yang langsung datang ke rumah korban," kata salah satu tetangganya yang tidak mau disebut namanya. 

Diduga karena utang chip game

Kasus pembunuhan teman karib di Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dugaan sementara bermotif hutang piutang chip game Rp 100 ribu.

Ini setelah pelaku, SBR (27) mempunyai hutang chip game kepada korban, Doni Bayu (28).

Salah satu warga Dusun Panasan Desa Glagahan sekaligus tetang pelaku dan korban, Agusmin (46) menjelaskan, sebelum terjadi pembunuhan tersebut antara korban dan pelaku sempat bersitegang.

Ini dikarenakan korban menagih hutang uang chip game pada pelaku.

Namun pelaku merasa telah membayar hutang dan telah dimasukkan dalam rekening dana game milik korban.

"Mungkin pelaku merasa jengkel dan marah karena terus ditagih korban," kata Agusmin, Senin (10/7).

Kekesalan pelaku terhadap korban tersebut, dikatakan Agusmin, memuncak pada Minggu sore dengan mendatangi rumah korban yang jaraknya sekitar 50 meteran.

Halaman
1234

Berita Terkini