Pilpres 2024

Demokrat Jatim Tegak Lurus, Emil Dardak : Kami Kecewa Keputusan Sepihak dari Anies dan Nasdem

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Dardak memberikan statement usai mendengarkan statemen Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di rumah pemenangan AHY di kawasan Jemursari Surabaya, Jumat (1/8/2023) sore.

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Dardak memberikan statement untuk rapat mendengarkan statemen Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di rumah pemenangan AHY di kawasan Jemursari Surabaya, Jumat (1/8/2023) sore. 

Dirinya menegaskan bahwa DPD Partai Demokrat Jatim akan selalu selaras dan tegak lurus dengan DPP. Apapun keputusan pusat akan dijalankan di Jatim.

"Ketua Majelis Tinggi partai baru saja memimpin rapat dan kami  mendengarkan bersama kronologi situasi sampai hari ini. Dalam kronologi tersebut disampaikan bahwa ada peristiwa yang dipandang dan terkonfirmasi berdasarkan laporan tersebut telah menyimpang dari isi piagam koalisi Perubahan dan Perbaikan (KPP)," kata Emil mengawali jumpa persnya.

Oleh karena itu, ditegaskan bahwa kondisi ini menjadi sebuah situasi yang menurut laporan dari tim 8 memang perlu mendapat perhatian dari petinggi partai.

Emil menegaskan bahwa dari statemen terbuka yang disampaikan SBY,  disampaikan bahwa ketua majelis tinggi partai memandang bahwa situasi ini adalah peristiwa yang membawa hikmah. Bahwa untungnya semua ini terjadi saat ini.

Baca juga: Demokrat Tegaskan Hari Pencopotan Baliho Bergambar Anies Baswedan Serentak Hari Ini

Informasi lengkap dan menarik Berita Madura lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Bahwasannya landasan kepercayaan dalam berkoalisi sulit untuk diyakini bisa berjalan jika mengacu pada peristiwa yang terjadi," tegasnya.

"Namun tentunya saya tidak punya kewenangan untuk mengartikan statemen Ketua Majelis Tinggi tapi pada prinsipnya DPD Partai Demokrat akan selalu tegak lurus kepada keputusan dan kebijakan partai," tegasnya.

Akan tetapi yang perlu ia sikapi adalah sikap dari kader di daerah terutama Jatim. Yang bereaksi cukup masif mulai semalam melakukan pencopotan dan penurunan baliho maupun spanduk-spanduk partai Demokrat yang bergambar Anies dan AHY.

"Menjadi konsekuensi yang logis bahwa kader kita yang telah memberikan konsistensi dan dukungan pada bacapres koalisi perubahan untuk kemudian memutuskan dan melakukan 'suspensi' untuk tidak melanjutkan sosialisasi tersebut," tututnya.

"Karena kader menilai situasi ini merupakan kondisi yang fundamental dampaknya pada kesinambungan dari kebersamaan dari partai Demokrat," imbuh Emil. "Dan langkah yg diambil kader yang memang diketahui DPP dan bisa dimaklumi," tegasnya.

Akan tetapi yang ingin ia luruskan adalah kekecewaan Partai Demokrat dalam kejadian ini bukan karena Anies Baswedan dan Partai Nasdem yang tidak mengusung Ketua UMKM Partai Demokrasi AHY sebagai bacawapres. Lebih dari itu karena Partai Demokrat kecewa pada proses pengambilan keputusan sepihak yang dilakukan Partai Nasdem dan capres Anies.

"Kami tegaskan bahwa kecewanya kader dan partai bukan karena cawapresnya tidak jadi AHY. Tolong jangan dilihat sesederhana itu. Ini bukan sekedar cawapresnya bukan AHY. Tapi karena ada proses yang sudah dijelaskan secara kronologis dan komprehensif oleh sekjen partai Demokrat, yang sudah dicederai," paparnya 

Karena dalam mengambil keputusan sebenarnya koalisi punya mekanisme pengambilan  keputusan. Yang dianggap mencereai adalah prosesnya menuju keputusan yang dikatakan sepihak.

Partai Demokrat memandang ada proses-proses yang tidak sesuai dengan piagam koalisi. Maka wajar jika sosialisasi yang sudah dilakukan kader ini ditinjau ulang. 

"Dan ini yang sebabkan kader kita melakukan langkah-langkah suspensi terhadap proses sosialisasi tersebut," imbuhnya.

Berita Terkini