Berita Tulungagung

5 Siswi MTsN 4 Tulungagung Masih Dirawat karena Keracunan Massal, Diduga Gara-gara Capcin dan Teh

Penulis: David Yohanes
Editor: Ficca Ayu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para siswa MTsN 4 Tulungagung korban keracunan massal menjalani perawatan.

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Lima siswi MTsN 4 Tulungagung di jalan Bandung-Durenan Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung masih menjalani perawatan di Puskesmas Bandung, usai mengalami keracunan massal.

Para siswa kelas VIII ini sebelumnya mengonsumsi minuman capuccino cincau dan teh yang dijual di depan sekolah.

Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Siti Hasanah, sebenarnya ada larangan bagi siswa untuk membeli makanan dan minuman di luar sekolah.

Namun saat itu para siswa sedang olahraga di lapangan rumput yang ada di depan sekolah.

"Olah raganya kadang di halaman dalam sekolah, kadang di lapangan depan sekolah. Kebetulan para siswa sedang olahraga di lapangan depan," jelas Siti.

Baca juga: Nasib Pilu Siswi Kelas 2 SD Buta Usai Dicolok Tusuk Pentol, Sering Dipalak Pelaku, Trauma Mau Pindah

Tanpa sepengetahuan guru ada siswa yang membeli capuccino cincau dan teh merek terkenal, di penjual yang ada di tepi Jalan Raya Bandung-Durenen.

Pihak sekolah tahunya setelah ada 15 anak yang mengalami pusing dan muntah-muntah.

Mereka sempat dibawa ke UKS untuk mendapatkan perawatan sementara.

"Tapi kondisi mereka terus muntah-muntah, akhirnya kami bawa ke Puskesmas Bandung. Kami laporkan juga ke orang tua siswa untuk persetujuan perawatan," sambung Siti.

Setelah proses observasi, lima anak dinyatakan bergejala ringan sehingga bisa pulang.

Lima lainnya diperbolehkan rawat jalan, dan lima siswi harus rawat inap karena kondisinya paling parah.

Baca juga: Lapas Pamekasan Edukasi Siswa SD Tentang Dampak Pelanggaran Hukum dan Penyalahgunaan Narkoba

Siti sempat mengambil wadah bekas minuman untuk ditunjukkan kepada penjualnya.

"Saya hanya sampaikan, bahwa siswa kami muntah-muntah setelah meminum minuman yang mereka jual.  Harapannya  diperhatikan supaya tidak ada korban lain," ujarnya.

Polsek Bandung bersama Puskesmas Bandung datang ke sekolah untuk mengambil sampel minuman yang dikonsumsi para siswa.

Salah satu siswi yang dirawat, Delfina, mengaku baru pertama kali membeli capuccino cincau yang ada di depan sekolah.

Halaman
12

Berita Terkini