SBY kemudian menuliskan kembali isi SMS kemarahan tersebut.
"Anda telah mempermalukan saya. Mempermainkan saya. Mana buktinya? Kalau memang tidak suka dengan saya, tidak perlu bicara bahwa saya akan dijadikan menteri. Untuk diketahui saya sangat kecewa," tulis SBY menirukan isi SMS tersebut.
Begitu membaca SMS semacam itu, SBY mengaku kaget.
Bahkan, dia juga merasa terganggu.
"Kebetulan waktu itu saya baru saja salat bersama istri. Rupanya istri juga mendapatkan tembusan SMS tersebut," ujar SBY.
Selanjutnya, istri SBY, almarhumah Ani Yudhoyono memegang tangan sang suami dan mengucapkan beberapa kata.
"Sabar ya, Pa. Ini baru awal dari jalan yang berat yang akan Papa lalui. Yang akan kita lalui," tulis SBY menirukan ucapan almarhumah Ani Yudhoyono.
Ani Yudhoyono kemudian mengungkapkan kronologi, atau penyebab yang diyakininya memicu kemarahan orang tersebut.
Menurutnya, rupanya nama orang tersebut sudah disebut-sebut sebagai calon menteri di media massa, tidak terkecuali di televisi.
"Mungkin Papa tidak selalu mengikuti pemberitaan di media massa. Koran, majalah atau televisi. Banyak sekali nama yang disebut. Versinya pun bermacam-macam. Saya tahu, semuanya itu di luar pengetahuan Papa. Begitu tidak diangkat, mereka marahdan merasa dipermalukan," lanjut SBY kembali menirukan ucapan Ani Yudhoyono.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com