Hikmah Ramadan

Berpuasa Digital, Meraih Kesehatan Mental

Editor: Taufiq Rochman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi Infokom MUI Jatim, M Sururi Arrumbani dalam artikel Hikmah Ramadan 2024

Mereka tidak diam atau tidur saja.

Seseorang bisa menentukan pilihannya masing-masing dalam menjalani ibadah puasa selama Ramadan.

Apakah mau memilih yang “minimalis” atau “maksimal”. Kesadaran atas potensi energi ibadah yang dimilikinya menjadi dasar untuk memilihnya.

Islam tidak membuat umatnya menjalani ibadah dengan sulit apalagi mempersulit.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (HR. Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath).

Hadis ini memberi informasi kepada kita bahwa berpuasa adalah cara untuk mendapatkan kesehatan.

Setiap hari, apalagi bagi yang mengalami sakit, anugrah sehat selalu diminta, bahkan banyak orang mau melakukan apa saja untuk hidup sehat.

Uang ratusan juta rupiah bisa dibayarkan untuk membeli sehat.

Allah SWT telah menyediakan metode berpuasa sebagai salah satu cara untuk mendapatkan hidup sehat.

Tentu ini plus dengan nilai ibadah yang sangat tinggi. Ibarat orang dagang, untungnya berlipat-lipat.

Sudah untung di dunia, untung pula di akhirat. Siapa yang tidak mau untuk berlipat seperti itu?

Aktivitas sehari-hari manusia saat ini mayoritas bergelut dengan dunia digital, dunia internet.

Ada yang sejak membuka mata, bangun tidur yang dicari handphone, mengecek status media sosial.

Manusia sudah menjalankannya seperti robat. Sudah dikendalikan oleh media sosial dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Dunia digital menjadi dunia ketiga, selain dunia ini dan akhirat kelak. Ada dunia nyata, dunia ghaib dan dunia maya.

Halaman
1234

Berita Terkini