Mereka yang tidak familiar dengan Facebook, bisa bermain di Twitter (X) atau instagram dan lainnya.
Bahkan mereka yang tidak suka dengan itu, masih bisa bermain di whatsapp yang sudah menyediakan fitur-fitur baru dan beragam.
Mau nyetatus seperti X, bisa. Mau kirim link video atau berita digital juga bisa. Bahkan nonton tivi juga bisa lewat HP.
Manusia sudah dikepung dengan media sosial yang beragam.
Orang-orang yang nampaknya mager (males gerak), rebahan, bisa jadi sedang berbelanja banyak barang, melebihi belanjanya di warung tetangga.
Jualan barang bisa dilakukan dengan rebahan. Media jual beli online sudah banyak alternatifnya.
Bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan jam kapan saja. Semua online, uang digital juga tersedia. Semua itu bisa dilakukan di dalam kamar, tiduran dan rileks.
Sekarang banyak juga jurnalis yang tidak membutuhkan kantor khusus.
Mereka bisa kirim berita lewat HP, bisa dilakukan sambil ngopi dan bercengkerama dengan kawan di caffe.
Informasi yang disajikan juga cepat dan diperoleh dengan cepat dari berbagai sumber mana saja, bahkan berita luar negeri tanpa harus datang ke lokasi.
Berita-berita digital bahkan sudah menjadi sumber informasi yang mengalahkan televisi, koran cetak dan majalah.
Tampilan juga keren, lebih mudah diakses oleh siapa saja.
Begitu dahsyatnya perkembangan dunia digital mempengaruhi kehidupan manusia.
Dulu banyak orang kesurupan atau kerasukan dari dunia ghaib, saat ini kesurupan dari dunia maya.
Hidupnya selama 24 jam bahkan lebih di dunia digital. Game-game online sering memaksa manusia lupa diri, lupa waktu.