Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Faiq Nuraini
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dengan dipandu petugas, Abdurrohman (67), calon jemaah haji (CJH) dari Embarkasi Surabaya tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Minggu (19/5/204) malam.
Kondisinya yang buta menggerakkan petugas sigap dan hati-hati menuntut yang bersangkutan.
Meski dalam beberapa kesempatan bisa menapaki jalan sendiri, tapi petugas PPIH Embarkasi Surabaya tidak tega.
CJH asal Desa Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan itu akan menjalankan ibadah haji selama 40 hari di tanah suci dalam keadaan tuna netra.
Abdurrohman hanya bisa berjalan pelan saat petugas dan istri yang mendampingi tiba di Asrama Haji Sukolilo.
"Saya bersyukur bisa haji bersama istri. Kondisi saya yang tidak bisa melihat ini sudah ditakdirkan Allah. Saya ikhlas menerima," ucap kakek 12 cucu ini.
Dilansir dari rilis resmi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, pria lansia ini tidak menduga bahwa saat berangkat haji bersama Kloter 31 Pasuruan itu dalam keadaan buta.
Sebab sejak muda Abdurahman dalam keadaan normal.
Namun menjelang sepuh ini, kakek ini harus menjadi ujian berat.
Matanya kena glaukoma dan tidak bisa melihat.
Kondisi tuna netra ini sudah beberapa tahun dialami.
Sejak 8 tahun lalu divonis glukoma. Hanya istrinya yang terus setia mendampingi pria empat anak ini.
Abdurrohman dikenal sosok ulet dan pekerja keras.
Sebagian hidupnya totalitas bekerja untuk menafkahi keluarga dengan jualan kacang goreng keliling.