Prosesi akad nikah sempat mundur selama kurang lebih 1 jam dan dilaksanakan sekitar pukul 08.00 WITA.
Baca juga: Tanah Longsor Timpa Lokasi Hajatan Pernikahan di Bangkalan, Wabup Fauzan: Ada 4 Korban
Terdengar suara parau bercampur air mata sang mempelai pria kala akhirnya mengucapkan kalimat ijab kabul.
Rencananya jenazah ayah dari mempelai pria akan dimakamkan setelah Sholat Dzuhur Minggu (22/6/2025).
Dalam suasana bahagia bercampur duka, tampak kehadiran Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin sebagai tamu undangan pernikahan kedua mempelai.
Jika sesuai rencana awal, resepsi pernikahan kedua mempelai seharusnya berlangsung pukul 10.30 hingga 14.00 WITA
Sementara itu, pernikahan di Palembang, Sumatera Selatan terpaksa diselenggarakan di rumah sakit karena pengantin pria dibacok.
Dilansir dari Kompas.com, Ahmad Handa (30), calon pengantin yang seharusnya melangsungkan akad nikah dengan Faridah Ariyani, mengalami serangan mendadak saat menuju ke lokasi pernikahan di Jalan Panca Usaha, depan Lorong Wakaf II, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, pada Minggu (11/5/2025).
Saat Handa baru saja turun dari mobil, ia diserang oleh lima orang, sebagian di antaranya menggunakan senjata tajam. Pelaku diduga musuh lama.
Akibat serangan tersebut, Handa mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) BARI Palembang untuk mendapatkan perawatan.
Meskipun dalam kondisi terluka parah, Handa tetap melaksanakan akad nikah di ruang perawatan RSUD BARI Palembang, didampingi oleh keluarganya.
"Iya kemarin sudah langsung akad, rencananya hari ini akan dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang untuk operasi," ungkap Aidil, kakak perempuan Faridah, pada Senin (12/5/2025).
Faridah menjelaskan bahwa mereka sangat terkejut melihat Handa diserang saat hendak menuju tempat akad nikah.
Baca juga: Viral di Medsos, Resepsi Pernikahan di Ponorogo di saat Banjir, Mempelai Pria: Awalnya Panik
"Waktu itu baru saja sampai di tempat dan mau turun. Tiba-tiba lima orang menyerang," jelasnya.
Meskipun tanpa kehadiran mempelai laki-laki, acara tetap dilanjutkan dengan menjamu tamu yang datang.
Handa mengaku bahwa lima orang yang menyerangnya adalah musuh lamanya dan mereka menggunakan berbagai senjata, termasuk pisau, parang, dan pistol.