Termasuk memverifikasi kondisi kejiwaan pelaku dan motif di balik tindakan brutal tersebut.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Daramista, Dody Arista membenarkan peristiwa tersebut.
Awalnya, pelaku hendak mengakhiri hidupnya, namun berhasil dicegah oleh kakak iparnya.
"Iya benar, awalnya anak itu sempat ingin bunuh diri. Tapi berhasil dicegah oleh kakak iparnya."
"Karena merasa kesal dan gagal malahan melampiaskan emosinya kepada neneknya sendiri," kata Dody Arista.
Dalam peristiwa itu, banyak warga yang ada di lokasi saat itu menyaksikan.
Namun, mereka tidak berani mendekat karena pelaku membawa besi cor.
"Bahkan, tetangganya sendiri ketakutan," ucapnya.
Pelaku M Wahyudi adalah anak bungsu dari dua bersaudara dan tinggal serumah dengan neneknya.
Sedangkan rumah kakak iparnya masih terbilang dekat.
Sehari-harinya, pelaku memang tidak bekerja dan hanya berada di rumahnya saja.
Bahkan sejak kecil memang memiliki riwayat gangguan mental.
"Memang ada kelainan kejiwaan sejak kecil. Tidak sekolah, tidak bekerja dan juga tidak menikah," katanya.
"Pelaku berada di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep," sebutnya.