TRIBUNMADURA.COM - Kejadian traumatis dialami oleh seorang ibu di Deli Serdang, Sumatera Utara, Nurliyah.
Pada Sabtu (16/8/2025) pagi yang tenang dia mendengar tangisan sang cucu di rumahnya di Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli.
Sambil berlari tergesa-gesa, cucunya yang baru berusia 5 tahun itu berteriak bahwa ibunya sudah dibunuh ayah.
“‘Nek, mamakku dibunuh sama ayah!’’ ujar Nurliyah menirukan suara cucunya.
Mengetahui hal itu, wanita berusia 68 tahun itu melangkah menuju rumah anaknya, Dini Gusnimar, sejauh 15 meter dari kediamannya sendiri.
Sesampainya di sana, Dini sudah tergeletak di lantai penuh darah karena tusukan di leher, dagu, dan dadanya.
Baca juga: Penasihat Hukum Terdakwa KDRT di Sumenep Bantah Tuntutan JPU: Mengabaikan Fakta Persidangan
"Iya. Ditusuk lehernya,” kata Nurliyah.
Setelah peristiwa itu, penyesalan dirasakan oleh Nurliyah.
Selain Dini meninggalkan lima orang anak, Nurliyah sudah pernah memperingati putri tersayangnya agar tak menikah dengan pelaku, Budi.
Budi sendiri merupakan suami keempat Dini dan menjadi ayah sambung kelima anaknya.
Nurliyah menilai Budi bukan seorang pria baik-baik seperti dilihat putrinya.
Budi merupakan seorang pengangguran, diduga pecandu narkoba hingga maling.
Akan tetapi, cinta agaknya membutakan Dini hingga nekat melangsungkan pernikahan.
Alhasil, 2 tahun menikah, Dini kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Baca juga: Wanita di Jombang Menangis Datangi Kantor Damkar, Lapor Jadi Korban KDRT
Parahnya, perkakas rumah milik Nurliyah juga habis dicuri menantunya diduga untuk narkoba.
"Sudah kubilang gak usah dipanjangin (hubungan dengan pelaku). Aku enggak suka orang mencuri curi, aku engga suka,"kata Nurliyah, Sabtu (16/8/2025), melansir dari Tribun Medan.
Selain itu, Budi juga sempat ketahuan mencuri milik pasien di rumah sakit yang sama-sama dirawat dengan Nurliyah.
Hal itu pun membuat Nurliyah malu punya menantu maling, dimanapun berada.
"Aku masuk rumah sakit dia mencuri HP pasien di sebelah."
Tindak kekerasan yang dilakukan Budi terhadap Dini diakui oleh tetangga, Rukiyah.
Saat kejadian berlangsung, dia mengira bahwa cekcok Dini dan Budi akan mereda seperti biasa.
Dia memutuskan untuk membiarkan dan melanjutkan tidurnya.
Baca juga: Pengakuan Para Saksi soal Kasus KDRT di Sumenep, Terdakwa Mengaku Sering Berbuat
"Tahu-tahunya ribut ribut. Ah sudah biasanya itu ribut, jadi tidur kami. Rupanya bangun udah nangis nangis anaknya," kata Rukiyah, Sabtu.
Setengah jam kemudian atau sekitar pukul 06:00 WIB, Rukiyah mendengar suara anak kecil menangis, yang merupakan anak terakhir korban menangis.
Kemudian disusul suara ramai-ramai di depan rumahnya.
Ia keluar dan melihat warga sudah berkumpul di rumah korban yang tepat berada di di sebelah kiri rumahnya.
Disinilah diketahui ternyata Dini sudah tewas tergeletak, bersimbah darah dengan luka tusuk di leher.
"Mayatnya ditemukan di pintu tengah. Disitu tinggal numpang sama anak dan suaminya. Sering ribut makanya kami tak begitu open."
Baca juga: Nasib Suami Jadi Korban KDRT Istri, Diancam akan Dibunuh Jika Lapor Polisi: Dibantai Lahir Batin
Dini dan Budi disebut baru tinggal di rumah berdinding setengah batu bata dan tepas sekitar 2 pekan. Selama ini pula keduanya sering ribut.
Usai membunuh istrinya, Budi melarikan diri dan sempat dikejar warga.
Namun warga yang mengejar kelelahan, sehingga pelaku berhasil lolos.
"Suaminya katanya lari. Baru tinggal seminggu lah. Sebelumnya tak tahu dimana."
Polisi yang tiba di lokasi sekira pukul 11.00 WIB kemudian mengevakuasi jenazah dan memasang garis polisi di rumah korban.
Sementara menurut Kepala Dusun V Desa Manunggal, Fajar, Dini diduga dibunuh karena Budi cemburu.
Sebab, korban diduga sempat ketahuan video call dengan pria lain.
Baca juga: Nasib Akhir Anggota TNI Bunuh Jurnalis Wanita, Dulu Buat Rekayasa Kecelakaan, Kini Dihukum Mati?
Kemudian pelaku membanting korban, disaksikan anaknya.
"Dia diduga dibunuh suami karena video call dengan pria lain. Cemburu lah dia,"kata Fajar, Sabtu (16/8/2025).
Meski begitu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Riffi Noor Faizal, belum mengungkap fakta dari kasus ini lantaran masih dalam penyelidikan.
“Masih dalam proses penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku (suami korban),” ujar Riffi saat dihubungi Kompas.com.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.