Berita Viral

Kisah Paulus Gadaikan HP Demi Kibarkan Sang Pusaka di Istana, Paskibraka Tak Punya Biaya ke Jakarta

Editor: Mardianita Olga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASKIBRAKA NASIONAL - Ilustrasi paskibraka nasional yang mengibarkan bendera merah putih di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Minggu (17/8/2025) dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Salah satu anggota dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Paulus Gregorius Afrizal, ternyata mengalami kesulitan biaya untuk berangkat ke Jakarta.

"Setelah lolos provinsi, saya bingung biaya untuk ke nasional. Ada satu kali medical check up yang harus diulang di Maumere. Biayanya Rp 175.000, sementara kami tidak punya uang sama sekali," katanya.

Juliana tak ingin mengecewakan putranya. Ia tetap mengusahakan biaya tersebut dengan menjual perabotan rumah tangga.

Baca juga: Anggota Paskibraka Tewas Ditembak Polisi, Staf Sekolah Sebut Korban Berprestasi dan Cerdas

Paulus Gregorius Afrizal (kiri) merupakan perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Minggu (17/8/2025). ()

"Malam itu saya bilang ke Afril, 'Kita tidak punya lagi apa-apa yang bisa dijual. Biar mama jual kompor saja'. Besok paginya saya antar dia ke sekolah, lalu saya ke teman untuk menawarkan kompor," katanya.

Akhirnya, Juliana mendapatkan pinjaman uang. Belum selesai sampai di situ, Juliana juga sempat menggadaikan ponsel milik adik Afril.

"Waktu mau berangkat ke Kupang, kami hanya punya bantuan Rp 500.000 dari Kesbangpol Kabupaten Sikka, tapi itu tidak cukup. Saya terpaksa pinjam uang lagi dan menggadai HP adik Afril, yang penting bisa sampai Kupang," ujar dia. Sosok Afril Saat ini, Afril duduk di kelas XI Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran (Smater) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Walau begitu, Afril selalu membantu sang ibu saat berjualan bakso pentol hingga jagung bakar.

"Selain dia (Afril) membantu saya di rumah, dia juga membantu saya mencari maksudnya untuk kebutuhan sehari-hari di rumah toh," kata Juliana.

Afril pun mencari uang tambahan untuk keluarga dengan menjadi tukang ojek setelah pulang sekolah.

Baca juga: Bupati Pamekasan Kukuhkan Paskibraka Tahun 2023, Pesan Jadi Pemuda yang Bisa Membangun Persatuan

Di sekolah, Afril merupakan anak yang pintar. Dia selalu mendapat peringkat atau rangking di kelasnya bahkan masuk dalam lima besar.

"Setiap hari Sabtu itu kan mereka eskulnya (ekstra kulikuler) bahasa Jerman. Terus setiap sore setiap hari setelah pulang sekolah dia istirahat di rumah sebentar, lalu dia menyelesaikan pekerjaan rumah seperti masak, beres rumah, itu baru dia pergi karate," ujar dia.

Sementara itu, paskibraka di Mamasa, Sulawesi Barat, menangis usai bendera merah putih yang dikibarkan terbalik.

Saat itu, Pemerintah daerah setempat menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di Lapangan Kondosapata, Mamasa.

Dalam pelaksanaannya, ada insiden yang menjadi sorotan.

Bendera Merah Putih terbalik saat hendak dikibarkan anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka).

Ketua Panitia Peringatan HUT RI Pemkab Mamasa Welem, menyampaikan permohonan maaf.

Halaman
123

Berita Terkini