Langit Tak Bersahabat, Petani Tembakau Sampang Bertahan dengan Solidaritas

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNNADURA.COM, SAMPANG - Cuaca mendung yang disertai hujan terus-menerus dalam beberapa hari terakhir menjadi ujian berat bagi para petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura.

Rajangan yang biasanya mengering sempurna di bawah panas matahari, kini terancam rusak, bahkan tak sedikit yang harus dibuang.

Meski kondisi ini membuat sejumlah petani di Sampang pasrah, semangat berbeda justru muncul di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Sampang.

Warga setempat kompak bergotong royong menyelamatkan tembakau rajangan milik tetangga mereka agar tidak rusak diguyur hujan.

Ternyata, di Desa setempat kondisi tersebut telah biasa dilakukan sebab, jika dilakukan sendiri memerlukan tenaga ektra, alias melelahkan, bahkan terkadang mengeluarkan biaya karena membayar orang.

"Jadi kalau ada yang kesusahan, ya otomatis kami ikut turun tangan, saling membantu menyelamatkan rajangan tembakau dari hujan," kata Rupik, petani tembakau Desa Daleman, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, tantangan terbesar bukan hanya cuaca, tetapi juga harga tembakau yang kian merosot.

Saat kualitas terbaik saja dihargai di bawah Rp60 ribu per kilogram, kondisi tembakau yang tak kering sempurna membuat petani makin terjepit.

"Kalau yang bagus saja harganya sudah rendah, lalu yang basah begini mau dihargai berapa? Itu yang bikin resah," keluhnya.

Kendati demikian, Rupik dan para petani di desanya tetap berusaha bertahan.

Mereka berharap harga tembakau tidak terus anjlok agar hasil kerja keras selama berbulan-bulan tidak sia-sia.

"Kami hanya ingin jerih payah ini tetap ada hasilnya. Walaupun turun, semoga tidak sampai membuat petani benar-benar rugi," pungkasnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com