Berita Kediri

Hendak Kirim Makanan, Warga Kediri Kaget Tahu Kondisi sang Ibu di Sumur, Ada Kaki di Permukaan Air

Warga Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, digegerkan dengan penemuan seorang perempuan lansia yang meninggal dunia

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Melia Luthfi Husnika
EVAKUASI - Petugas saat mengevakuasi jenazah Tarmiati (62) dari rumah kos yang berlokasi di Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Selasa (2/9/2025). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Melia Luthfi Husnika

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Warga Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, digegerkan dengan penemuan seorang perempuan lansia yang meninggal dunia di dalam sumur, Senin (1/9/2025).

Korban diketahui bernama Tarmiati (62), yang tinggal seorang diri di sebuah kamar kos.

Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara, mengungkapkan peristiwa itu pertama kali diketahui oleh anak korban, Wahyu Tri.

Saat itu, Wahyu berniat mengirim makanan ke kamar kos sang ibu. Namun, ia tidak menemukan keberadaan ibunya di dalam kamar.

"Anak korban berusaha mencari di kamar mandi, tetapi tidak ketemu. Saat melanjutkan pencarian, dia melihat posisi katrol sumur dalam keadaan timba berada di bawah. Setelah dicek, ternyata ibunya sudah berada di dalam sumur dengan posisi kepala di bawah dan kaki di permukaan air," jelas Kompol Ridwan.

Melihat kondisi tersebut, Wahyu langsung meminta bantuan pemilik kos dan melaporkan kejadian itu kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Dandangan. Warga sekitar pun berdatangan.

Korban diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi sejak masih remaja. Menurut keterangan keluarganya, Tarmiati secara rutin menjalani pengobatan di Puskesmas Balowerti, dan terakhir berobat sekitar dua minggu lalu.

Dari keterangan anak korban, diduga sebelum kejadian almarhumah sedang buang air di toilet lalu hendak menimba air dari sumur. Namun, saat itulah epilepsinya kambuh sehingga korban terpeleset dan tercebur.

Pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah. Mereka menolak dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut maupun autopsi terhadap jenazah.

"Keluarga korban sudah menerima dan menganggap sebagai musibah. Mereka tidak menghendaki proses autopsi," terang Kompol Ridwan.

Tim Inafis Polres Kediri yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Hasil pemeriksaan Tim Inafis, tidak ditemukan adanya luka atau tanda-tanda penganiayaan. Dari perkiraan, korban sudah meninggal lebih dari lima jam sebelum ditemukan," jelasnya.

Selain itu, polisi juga memastikan tidak ada kerusakan maupun kehilangan barang di kamar kos korban.

 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved