Berita Viral

Wasiri Iseng Buntuti Mobil Damkar Sepulang Salat Jumat, Berujung Kaget Rumahnya Terbakar

Wasiri yang melaksanakan salat Jumat di masjid membuntuti mobil damkar dan kaget saat rute menuju rumahnya.

Editor: Mardianita Olga
Pexels/Jani Kantokoski
KEBAKARAN - Ilustrasi kebakaran rumah yang terjadi pada Wasiri, warga Desa Ngaglik, Kecamatan Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/9/2025). Dia sempat membuntuti mobil pemadam kebakaran (damkar) yang ternyata menuju rumahnya. 

TRIBUNMADURA.COM - Niat membuntuti mobil pemadam kebakaran, Wasiri malah berakhir syok.

Kala itu Jumat (5/9/2025) siang, warga Boyolali, Jawa Tengah, itu baru pulang dari masjid setelah melakukan salat Jumat.

Di jalan dia bertemu mobil damkar dan berakhir mengikutinya.

Namun, mobil dinas itu melaju melewati rute ke arah rumahnya.

Ternyata, mobil damkar itu menuju ke rumahnya yang terletak di Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, 25,3 kilometer dari Solo.

Sumber kebakaran berasal dari dapur rumahnya.

Api melalap peralatan rumah tangganya termasuk perabotan milik RT.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Damkar Kira Mahasiswi Lapor Takut Kebakaran saat Pasang Kipas, Syok Ternyata Bingung Cara Merakit

Kabid Damkar Boyolali, Supriyono mengatakan kebakaran ini dilaporkan warga sekira pukul 13.00 WIB.

Saat kebakaran ini, pemilik rumah tengah melaksanakan salat Jumat di wilayah Simo.

"Mau pulang ke rumah melihat mobil pemadam kebakaran sedang menuju ke arah Ngaglik setelah di ikuti ternyata pemadam tersebut menuju rumahnya," ujarnya melansir dari Tribun Solo.

Petugas damkar yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk memadamkan api.

"Api berhasil dipadamkan pada pukul 13.50 WIB," katanya.

Dia menyebut tak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.

Baca juga: Ruko Kebakaran, Terapis di Lantai 2 dan 3 Lari Tunggang Langgang: BPKB dan Surat Tanah Ludes

Kebakaran rumah Wasiri, warga Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/9/2025).
Kebakaran rumah Wasiri, warga Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/9/2025). (Tribun Solo/Istimewa)

Hanya saja, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 50 juta.

"Diduga penyebab kebakaran arus pendek konsleting listrik. Karena di dapur itu tidak ada aktivitas memasak," pungkasnya. 

Sementara itu, kebakaran di rumah Herman Toleu merenggut nyawa kedua anaknya yang masih balita.

Pada Minggu (10/8/2025), rumahnya di Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kebakaran.

Istananya yang berukuran lebar 3 meter dan panjang 4 meter itu kini hangus.

Dinding pelupuh bambu dan atap seng itu tinggal abu sebab dilalap api.

Tak hanya itu, dua anaknya yang masih balita, Medika Toleu (5) dan Pedronela Toleu (3) meninggal dunia dalam kebakaran itu.

Buah hatinya tinggal Helmi Patresia Toleu yang berusia 9 tahun.

Saat sore hari, pria berusia 48 itu bersama sang istri pergi ke kebun untuk mengambil pinang.

Mereka meninggalkan ketiga anaknya di rumah.

Malam tiba, lampu pelita diletakkan di atas meja makan untuk menerangi kegelapan.

Lampu tersebut merupakan penerangan tradisional yang mengandalkan minyak dan sumbu untuk menghasilkan cahaya dari api.

Namun, tiba-tiba seekor anjing masuk ke rumah, melompat ke atas meja, dan menjatuhkan lampu pelita tersebut.

Api langsung menyambar dan membesar dengan cepat.

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kupang, AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, peristiwa itu terjadi sekira pukul 20.30 WITA.

"Kebakaran yang menewaskan dua balita ini terjadi tadi malam sekitar pukul 20.30 Wita," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kupang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rudy Junus Jacob Ledo kepada Kompas.com, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Mobil PMK Kecelakaan saat Menuju Lokasi Kebakaran: 1 Tewas, Belasan Orang Terluka

KEBAKARAN RUMAH - Rumah Herman Toleu, warga Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kebakaran. Kobaran api pada Minggu (10/8/2025) itu menewaskan kedua balitanya yang menolak diajak melarikan diri.
KEBAKARAN RUMAH - Rumah Herman Toleu, warga Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kebakaran. Kobaran api pada Minggu (10/8/2025) itu menewaskan kedua balitanya yang menolak diajak melarikan diri. (Kompas.com/Dok. Polres Kupang)

Helmi dan kedua adiknya menyaksikan api merambat di kamar.

Dia segera mengajak Medika dan Pedronela keluar namun mereka menolak.

Dia pun keluar rumah seorang diri dan berlari mencari pertolongan.

Saat melarikan diri, kedua tangannya terbakar.

"Dalam kepanikan, Helmi lari sejauh 50 meter mencari pertolongan dan bertemu dua warga, Abraham Malafu (23) dan Yakobus Toleu (25)," kata Rudy.

Saat kembali, rumah utama sudah rata dengan tanah sementara dapur masih terbakar.

Warga berusaha mencari Medika dan Petronela, namun kedua balita itu ditemukan sudah tak bernyawa di kamar belakang rumah. 

Api yang masih menyala menyulitkan proses evakuasi.

Baca juga: Bukti Ngerinya Kebakaran Glodok Plaza, 8 Jenazah Ditemukan, Ada yang Cuma Kepalanya

Kepala Desa Oelbanu segera menghubungi Kapolsek Amfoang Selatan setelah menerima laporan dari warga. 

Polisi yang tiba di lokasi langsung mengamankan tempat kejadian, melakukan olah tempat kejadian perkara, serta membawa Helmi ke Puskesmas Amfoang Selatan untuk perawatan. 

“Kami turut berbelasungkawa atas peristiwa ini. Kepada masyarakat, kami imbau agar lebih berhati-hati dalam penggunaan lampu pelita atau sumber api lainnya di rumah, terutama bila ditinggalkan anak-anak sendirian. Keselamatan jiwa adalah yang utama,” kata Rudy. 

Keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak otopsi. Kedua balita dimakamkan di desa setempat malam itu juga. 

"Proses penanganan kebakaran terkendala akses jalan berbatu dan lemahnya jaringan komunikasi. Rumah korban diketahui belum teraliri listrik PLN dan selama ini hanya mengandalkan lampu pelita untuk penerangan," kata dia.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved