Breaking News

Berita Viral

Pantas Briptu Rizka Tak Lapor Suami Hilang lalu Ditemukan Tewas, Kini Tersangka, Kuasa Hukum Janggal

Polisi kini menetapkan istri Brigadir Esco sebagai tersangka yang membunuhnya setelah menghilang selama enam hari.

Editor: Mardianita Olga
Tribun Lombok/Istimewa
POLISI BUNUH POLISI - Briptu Rizka Sintiyani (kanan) menjadi tersangka pembunuhan suaminya yang juga polisi, Brigadir Esco pada Jumat (19/9/202). Esco ditemukan tewas oleh ayah Rizka pada 24 Agustus 2025 lalu. Meski begitu, penetapan tersangka Rizka dianggap janggal. 

Rossi bahkan menganggap penetapan tersangka kliennya terasa janggal.

"Ada beberapa hal yang belum terang benderang, namun tiba-tiba muncul penetapan tersangka," kata Rossi saat dihubungi Tribun Lombok, Jumat (19/9/2025). 

Namun Rossi tidak menyebutkan secara eksplisit kejanggalan yang dirasakan pihak Briptu Rizka. 

Baca juga: Nasib Polisi Kegocek Jasa Pembuatan SKCK Kilat, Rugikan Warga Rp330 Ribu, Kini Diperiksa Propam

Briptu Rizka, istri Brigadir Esco yang ditemukan tewas dalam kondisi janggal pada 24 Agustus 2025 lalu di Desa Jembatan Gantung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini, Rizka ditetapkan Polda NTB sebagai tersangka pembunuhan Esco.
Briptu Rizka, istri Brigadir Esco yang ditemukan tewas dalam kondisi janggal pada 24 Agustus 2025 lalu di Desa Jembatan Gantung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini, Rizka ditetapkan Polda NTB sebagai tersangka pembunuhan Esco. (Tribun Lombok/Istimewa)

"Kami belum bisa menyampaikan secara rinci ke publik, karena masih kami siapkan," kata dia. 

Rossi mengungkapkan, dia bersama dengan tim sedang menyiapkan langkah hukum menyikapi keputusan penyidik ini. Termasuk menguji dasar penetapan tersangka tersebut. 

"Prinsip kami sederhana, jangan sampai ada kriminalisasi atau pengaburan fakta yang justru mengorbankan hak-hak klien saya," kata Rossi. 

Sementara itu, orang pertama yang menemukan jasad Esco adalah ayah dari Rizka, Saihun.

Niat mencari ayam hilang, pria lanjut usia ini justru menemukan jenazah menantunya yang merupakan seorang polisi berpangkat brigadir.

Baca juga: Ayah Polisi Cuma Diam saat Anaknya Pukul Wakil Kepsek, Suardi Heran: Padahal Tugasnya Melindungi

Kondisi menantunya sangat miris. Sekujur tubuh bengkak, bahkan wajah nyaris tak dapat dikenali, dengan tali melilit leher.

Barang-barang berharga seperti gawai, jam tangan, dan kunci motor tersimpan di kantong celana.

Dalam kondisi panik, dia lantas meminta bantuan ke warga setempat dan kepala dusun.

“Pas saya tahu saya menghubungi pak kepala dusun, terus diteruskan ke polisi,” kata Saihun kepada Tribun Lombok, Senin (25/8/2025).

Dia tak menyangka menantunya ditemukan tewas di sebuah kebun perbukitan di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kabupaten Lombok Barat, usai menghilang sejak 19 Agustus 2025.

"Dia dinyatakan hilang sudah sejak hari Selasa (19/8/2025). Kalau saya nggak cari ayam saya yang hilang saya nggak akan tau kalau ada mayat yang ternyata dia (Brigadir Esco) di kebon, kita dari keluarga juga sudah mencarinya sampai kita hubungi keluarganya juga di Bonjeruk Lombok Tengah,” ujar Saihun.

Proses evakuasi jenazah Brigadir Esco setelah ditemukan tewas oleh mertuanya sendiri di sebuah kebun perbukitan Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (24/82025).
Proses evakuasi jenazah Brigadir Esco setelah ditemukan tewas oleh mertuanya sendiri di sebuah kebun perbukitan Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (24/82025). (Tribun Lombok/Istimewa)

Baca juga: Kasus Wanita Dicor Pacar di Lombok: Keluarga Janggal dengan ‘Chat Aneh’ Langsung Lapor Polisi

Meski tali melilit di leher, keluarga yakin korban tak bunuh diri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved