Dalih Kepsek Tampar Siswanya Kepergok Merokok, Orang Tua Tak Terima Tempuh Jalur Hukum 

Tak hanya mendapat kekerasan fisik saja, ILP mengaku mendapat makian dan kata-kata kasar.

“Kepsek bilang goblok, anjing, terus nyuruh saya nyari rokok lagi, padahal udah enggak ada,” ujarnya.

Bahkan, ILP dimarahi di depan guru di ruang sekolah.

“Beliau masih marah-marah, bilang kami enggak menghargai, dan katanya baru pertama kali marah sampai seperti itu,” katanya.

Sementara itu, Tri Indah Alesti selaku orang tua ILP mengatakan akan menempuh jalur hukum.

“Kami sekeluarga sudah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Tri Indah Alesti.

Ia juga merasa sakit hati atas apa yang dilakukan terhadap anaknya.

“Saya sebagai orang tua jelas sakit hati dan tidak terima anak saya ditempeleng dan ditendang di sekolah," lanjutnya.

Tri Indah berharap, kepala sekolah bisa diberhentikan karena bisa membuat anak trauma.

“Harapan saya, kepala sekolah itu diberhentikan. Kalau masih menjabat, anak saya bisa trauma dan takut masuk sekolah,” tegasnya.

Merokok di sekolah memang dilarang keras berdasarkan Permendikbud No. 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah.

Peraturan ini menyatakan bahwa sekolah adalah kawasan tanpa rokok, yang berarti tidak boleh ada aktivitas merokok, menjual, memproduksi, atau mempromosikan rokok di lingkungan sekolah.

Sekolah wajib melarangnya, dan semua warga sekolah (siswa, guru, staf) harus patuh.

Artikel ini telah tayang di Tribun Banten