Berita Pamekasan
Dinkes Pamekasan Minta Puskesmas Sosialisasikan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan meminta setiap puskesmas agar intens mensosialisasikan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan meminta setiap puskesmas agar intens mensosialisasikan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Program yang digagas pemerintah pusat tersebut diharapkan mampu bisa meminimalisir angka gizi buruk di Pamekasan.
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Mohammad Johan, mengatakan sosialiasi PIS-PK penting sebagai langkah preventif terhadap merebaknya gizi buruk di Pamekasan.
• Lagi, Polisi Kembali Gagalkan Transaksi Narkoba di Tempat Pemakaman Umum di Lamongan
• Fasilitas Pasar Kolpajung Pamekasan Tak Diperbaiki, Petugas Tarik Retribusi ke Pedagang Setiap Hari
• Bangunan Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan, Pembangunan Tol Malang-Pandaan Dihentikan
“Kita tetap intens mengadakan sosialisasi kepada masyarakat melalui puskesmas,” ujar Johan kepada Tribunmadura.com, Jumat (8/3/2019).
Dari angka yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, kata Mohammad Johan, sejak tahun 2016-2017, penderita bayi gizi buruk di Pamekasan sebanyak 51 orang.
Data tersebut menjadi atensi bagi Dinkes Pamekasan untuk terus menerus meminimalisir angka bayi gizi buruk.
• Cobalah Tidur Tanpa Busana, Dipercaya Memperbaiki Kesehatan dan Mencegah Kenaikan Berat Badan
• Melitas di Jalan Pradah Surabaya, Mobil Honda Jazz ini Habis Dilumat di Jago Merah
• Kuasa Hukum Ahmad Dhani Permasalahkan BB Vlog Idiot, Kajati Jatim: Pengacara Lakukan Hal Lumrah
“Saat ini kerja kita ke hulu, bukan lagi berada dihilir, dengan kata lain langsung pada pencegahan gizi buruk,” kata Mohammad Johan.
Johan mengaku, pihaknya selama ini telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi gizi buruk, di antaranya mendatangi sejumlah wilayah yang berpotensi adanya bayi dengan status gizi buruk. Langkah tersebut adalah upaya preventif, untuk memantau dan menekan agar tidak meluas.
“Jadi, kalau bapak-ibunya menjaga pola hidup sehat, maka anak yang lahir juga akan sehat,” tuturnya.
Johan berharap masyarakat juga harus menjaga hidup sehat sehingga bisa bersinergi dengan program pemerintah.
“Salah satu caranya, menjaga pola makan bagi ibu hamil, serta intens memeriksakan balita ke posyandu,” terangnya mengakhiri.