Pemilu 2019

Mengaku Temukan Penggelembungan Suara Pemilu 2019, Bendahara DPC Partai Gerindra Pamekasan Kecewa

Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan mengaku kecewa atas berlangsungnya proses rekapitulasi suara Pemilu 2019.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam membeberkan data bukti kecurangan, Rabu (8/5/2019). 

Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan mengaku kecewa atas berlangsungnya proses rekapitulasi suara Pemilu 2019

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam mengaku, kecewa atas berlangsungnya proses rekapitulasi suara Pemilu 2019 di tingkat PPK (Kecamatan) dan tingkat Kabupaten Pamekasan.

Khairul Kalam kecewa lantaran ditemukannya banyak kecurangan penggelembungan suara yang terjadi di tingkat PPK dan di tingkat kabupaten saat dilakukan proses rekapitulasi.

Khairul Kalam menyebut, banyak data perolehan rekapitulasi suara Pemilu 2019 yang tidak sesuai alias bergeser ke partai lain dan ke caleg lain.

Artis Venna Melinda, Ronnie Sianturi & Anak Rachmawati Gagal Jadi DPR RI, Guruh Soekarno Melenggang

Sumber Klaim Prabowo Menang Pilpres Atas Jokowi Terungkap, Inilah Sosok di Baliknya yang Dibeber BPN

Hasil Rekapitulasi KPU Surabaya untuk DPD RI, La Nyalla Mattalitti Raih Suara Tertinggi di Surabaya

"Terkait dengan proses rekapitulasi pemilu 2019 untuk tingkat DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kota/kabupaten kami nyatakan kecewa karena banyak terjadi kecurangan," kata Khairul Kalam kepada TribunMadura.com, Rabu (8/5/2019).

Lebih lanjut, Khairul Kalam menduga, banyak permain kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu 2019 baik ditingkat kabupaten dan ditingkat PPK (kecamatan).

Khairul Kalam menyebut, contoh penggelembungan suara terjadi dari seorsng caleg Partai PDIP di Kecamatan Larangan.

"Caleg DPR RI atas nama MH Said Abdullah dari data DA1 itu dapat suara sebanyak 1.586. Ternyata ketika direkap di tingkat kabupaten itu malah berubah, suaranya di DB 1 mencapai 3.486 suara," ujar Khairul Kalam.

"Jadi ada tambahan suara itu sekitar 1.900. Jadi kami dari Partai Politik itu bertanya, dari mana suara tambahan itu diperoleh?" katanya menambahi.

Kecewa Penggelembungan Suara Pemilu 2019, Gerindra Bawa Kasus Hilangnya Suara ke Mahkamah Konstitusi

Gara-gara Cuitan Rizal Ramli, Perwira Letkol TNI AD ini Langsung Diburu KSAD Jenderal Andika Perkasa

Sebaliknya, kata Khairul Kalam, pihaknya selaku perwakilan dari Partai Gerindra sangat menyayangkan terhadap kurangnya suara yang dimiliki oleh Partai Gerindra.

"Seperti di Kecamatan Pegantenan, di Kecamatan Pegantenan itu suara caleg nomor urut 1 untuk DPR RI atas nama Mohammad Nizar Zahroh dari data DA1 memperoleh suara sebanyak 16.228, ketika rekapitulasi di tingkat kabupaten DB1 yang keluar di Kabupaten menjadi 13.841," beber Khairul Kalam.

"Jadi ada suara hilang kurang lebih sebanyak 2.387 suara, nah ini persoalan dari kami yang mencoba membandingkan dua partai politik berdasarkan data yang kita miliki dari Partai Gerindra berdasarakan DA1 dan DB1. Itu saja sudah terjadi kecurangan yang fatal," keluhnya.

Atas dasar kecurangan tersebut, Khairul Kalam mengungkapkan banyak persoalan kecurangan yang terjadi pada berlangsungnya proses rekapitulasi, terutama berpindahnya suara caleg dari satu caleg ke caleg yang lain dan dari satu partai ke partai yang lain.

"Ini jelas merupakan konspirasi jahat yang dilakukan olek KPUD Pamekasan dengan penyelenggara di tingkat PPK," ucap Khairul Kalam.

Hasil Pilpres 2019 di MADURA, Prabowo Kuasai Sampang Pamekasan Sumenep, Jokowi Hanya Rebut Bangkalan

Pemprov Jatim Imbau Pemda dan Perusahaan Cairkan THR Sepekan Sebelum Idul Fitri, Segini Besarannya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved