Ulama Sampang Sebut Gara-gara Polsek Tambelangan Dibakar, Semua Masyarakat Kena Akibatnya

Laporan wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Ulama di Kabupaten Sampang, Madura meminta masyarakat untuk lebih menjaga kerukunan antar sesama.

Tujuannya, agar tidak terjadi kembali kericuhan seperti kasus Polsek Tambelangan, Sampang yang dibakar massa beberapa waktu lalu.

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Ana' Sabandiyah Kecamatan tambelangan, KH Mohammad Hasyim, menilai, insiden pembakaran Markas Polsek Tambelangan merupakan salah satu contoh dari sebagian masyarakat yang tidak memuliakan yang harus mereka muliakan.

"Sehingga dampaknya semua masyarakat Tambelangan harus menerima akibat dari apa yang seharusnya tidak diterima," ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (11/6/2019).

• Innalillahi wainna ilaihi rojiun, Kabar Duka dari PDIP, Politisi Kawakan Mantan Ketua Dewan Wafat

• Setelah Viral, Lapak Bu Mella yang Jual Rujak Cingur Rp 60 Ribu dan Es Teh Rp 15 Ribu Akhirnya Tutup

• Pasca Markas Polsek Tambelangan Dibakar, Tokoh Masyarakat dan Ulama Sepakat Tolak Anarkisme

Untuk itu, Putra KH Darwis (Pengasuh Pondok Ana' Sabandiyah) itu menghimbau agar masyarakat dalam berpolitik melakukan dengan cara cerdas, santun, dan religius.

Artinya, berpolitik yang tidak menghilangkan norma-norma yang harus di agungkan di pemerintahan Indonesia.

Hal itu dinilai penting, karena sudah di tetapkan oleh Rasulullah untuk saling menjaga kerukunan antar rakyat Indonesia.

"Jika itu dicerna maka dalam bermain politik, kita akan melakukan kesederhanaan dan kesadaran dalam bermasyarakat," tegas KH Mohammad Hasyim.

• Viral PKL Jual Rujak Cingur Rp 60 Ribu, Mella Tak Kapok Meski Pusing: Saya Tak Takut Kan Tak Mencuri

• Jelang Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2019 di MK, GP Ansor: Jangan Buat Kegaduhan dan Rusuh

• Klaim Suara Gerindra Banyak Hilang di Madura, Ini Strategi Pamungkas Partai Prabowo Mengembalikannya

• Pria di Kediri ini Menggedor-gedor Pintu Rumah Warga Saat Tengah Malam Dalam Kondisi Bugil