Berita Pamekasan
Dalam Sehari, 3 Kasus Kebakaran Terjadi di Pamekasan, Keteledoran Warga Bakar Sampah Jadi Penyebab
Dalam sehari, masyarakat Kabupaten Pamekasan dihebohkan dengan tiga insiden kebakaran di lokasi berbeda.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Dalam sehari, masyarakat Kabupaten Pamekasan dihebohkan dengan tiga insiden kebakaran di lokasi berbeda
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tiga kasus kebakaran terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan dalam sehari.
Kebakaran berawal terjadi di sebuah lahan bambu seluas 150 meter di Dusun Montor, Desa Teja Barat, Kabupaten Pamekasan, Senin (15/7/2019).
Lalu, kebakaran juga melanda lahan bambu di Jalan Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar.
• Lahan Bambu di Pamekasan Madura Ludes Terbakar, Diduga Ada Warga Teledor Bakar Sampah Sembarangan
Tak berselang lama, kebakaran juga terjadi di lahan bambu yang berlokasi sama, di Jembatan Gladak Anyar.
Supervisor Ops BPBD Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan, tiga kejadian kebakaran tersebut diakibatkan keteledoran dari masyarakat setempat.
Menurut Budi Cahyono, api berasal dari sisa pembakaran sampah dan puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Akibatnya, api menjalar hingga ke lahan bambu yang tidak jauh dari tempat sampah yang dibakar.
"Sesaat sebelum kebakaran terjadi, salah satu warga membakar sampah di sekitar lokasi kejadian," kata Budi Cahyono kepada TribunMadura.com, Selasa (16/7/2018)
• Rumah dan Kandang Milik Warga Sampang Madura Dilahap Si Jago Merah, Ternak Hangus Jadi Arang
"Dan apinya merambat ke lahan bambu. Ya akhirnya terbakar," sambung dia.
Dalam kejadian tersebut, BPBD Pamekasan menerjunkan satu unit mobil pemadam kebakaran.
Dibantu warga sekitar, petugas gabungan berjibaku memadamkan api agar tidak merembet ke permukiman warga.
Beruntung, Budi Cahyono menyebut, tidak ada korban jiwa atas insiden ini, namun, diperkirakan kerugian mencapai Rp 5 juta.
“Api baru bisa dipadamkan sekitar dua jam kemudian,” pungkasnya.
• Sejumlah Siswa Sekolah di Jember Berlarian Keluar Kelas saat Ikut Rasakan Getaran Gempa Bali