Berita Malang
Usai Teriak-teriak, Napi Pencabulan Anak Lalu Bunuh Diri, Bagian Alat Vitalnya Keluarkan Cairan Ini
Korban sempat berteriak-teriak saat ada warga binaan yang dipindah ke Lapas di Probolinggo.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Abdul Mutollep (29) ditemukan tewas di kamar tahanannya di Lapas Klas I Malang, Senin (4/1/2019).
Warga binaan Lapas Klas I Malang itu ditemukan tewas gantung diri di Blok 12 kamar 16.
Korban tewas gantung diri menggunakan kain yang telah disobek dan dikaitkan plafon kayu.
• Dikenal Baik dan Taat Ibadah, Kakek Asal Surabaya Tak Disangka Bunuh Diri oleh Tetangga
• Fenomena Kasus Bunuh Diri di Surabaya, Waspada Faktor dan Kombinasi Pemicunya
Menurut kepala Keamanan Lapas Klas I Malang, Giyono, korban merupakan warga Dusun Nampu, Desa Pedagangan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Ia merupakan tahanan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur dengan masa pidana 7 tahun kurungan penjara.
"Korban dipindah ke Lapas Klas I Malang sejak tahun 2017 lalu. Memang sejak korban dipindah ke sini, keluarganya tidak ada yang menjenguk sama sekali," kata Giyono.
Tewasnya korban tersebut diketahui oleh petugas Lapas Klas I Malang setelah tidak mengambil makan siangnya.
• Fakta Penemuan 5 Mayat di Malang Selama Januari 2019, Sosok Tanpa Kepala hingga Dugaan Bunuh Diri
• Pria Bujang Ditemukan Tergantung di Lantai 2 Rumah, Sempat Kirim Surat Izin Bunuh Diri ke Keluarga
"Kejadian sekitar pukul 16.00 WIB, waktu itu korban tidak mengambil makan siangnya," ucap Giyono.
"Setelah kami cek korban sudah dalam keadaan tergantung," sambung dia.
Giyono menjelaskan, sebelum tewas, korban sempat dipindah dari Blok 16 ke Blok 12 dikarenakan mengalami stres.
Korban sempat berteriak-teriak saat ada warga binaan yang dipindah ke Lapas di Probolinggo.
• 4 Orang Ditemukan Tewas dalam Kejadian Ambrolnya Septic Tank di Sukorambi Jember
• Tukang Bangunan di Sidoarjo Tewas Tersengat Listrik, Korban Sempat Terjatuh dari Ketinggian 4 Meter
"Tadi siang sewaktu cek hunian korban memberi respon saat dipanggil sebelum tewas pada sore harinya," ujar dia.
"Di blok tersebut, korban seorang diri. Kalau digabung rawan dengan tahanan lain rawan," tambahnya.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan dokter Lapas Klas I Malang, Adib menjelaskan, kematian korban murni gantung diri.
Di leher korban ditemukan tanda-tanda bekas jeratan dan di kelamin korban mengeluarkan cairan sperma.
• Pemuda di Malang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Dikenal Sosok Mudah Depresi dan Temperamental
• Hantam Lubang Jalan, Pengendara Asal Gresik Tewas di Lokasi setelah Terbentur Truk Gandeng
"Pasien ini sempat kami rawat 10 hari karena cemas lantaran sulit tidur. Setelah agak baikkan kemudian korban kami kembalikan lagi ke blok asalnya," ucapnya.
Kini, jenazah korban telah dibawa oleh Tim Inafis Polres Malang Kota beserta tim RJT untuk dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang, guna proses visum.

• Facebook Jadi Media Sosial Paling Populer di Indonesia, Kalahkan Instagram dan Twitter
• Djanur Pastikan Persebaya Surabaya Kembali Kedatangan Pemain Baru, Ini Petunjuknya
Sebelumnya, kasus bunuh diri dengan menggantungkan tubuh juga terjadi di Kabupaten Malang.
Didik Arianto warga Dusun Gentong, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ditemukan tewas di rumahnya, Jumat (1/2/2019).
Pria berusia 21 tahun itu ditemukan tewas dengan tubuh tergantung pada seutas tali.
• Dishub Kabupaten Malang Terapkan E-Parsel, Sistem Elektronik Parkir Cegah Kebocoran Retribusi
• Lahan TPA Makin Sempit, Sutiaji Imbau Warga Kota Malang Kurangi Sampah
Menurut informasi yang beredar, korban diduga meninggal gantung diri karena mengalami depresi.
Korban diduga mengalami depresi yang begitu mendalam dan dikenal pribadi mudah depresi dan temperamental.
Kapolsek Pakis, AKP Hartono menuturkan, penemuan kejadian bunuh diri bermula ketika kakak korban bernama Hendrik (35) akan melihat ternak kambing di belakang rumah.
• Muhadjir Effendy Janji Tahun 2019 Gaji Guru Honorer Disesuaikan dengan UMK Setempat
• Tahun Baru Imlek, 3 Barongsai Beraksi Hibur Warga di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Saat tiba di lokasi, kakak korban dikejutkan dengan penemuan tubuh adiknya yang sudah terbujur kaku dengan leher terikat.
Sebelum kematiannya, korban diketahui sempat meluapkan emosinya lantaran diduga depresi.
Tapi, alasan dibalik meluapnya emosi tak diketahui kakaknya karena korban tak bersedia untuk bercerita.
• Tahun Baru Imlek, 3 Barongsai Beraksi Hibur Warga di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
• Ibu Rumah Tangga Jadi Pengedar Narkoba, Sembunyikan Sabu dalam Perut Boneka Buaya saat Digerebek
"Diketahui, korban baru saja pulang dari acara nikahan. Selain itu sempat marah-marah gak jelas sehari sebelumnya. Katanya, korban juga sering kerasukan hal-hal mistis," terang AKP Hartono ketika dikonfirmasi.
AKP Hartono menambahkan, petugas kepolisian tidak menemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh korban.
“Di tubuh korban tidak ditemukan luka-luka. Petugas medis juga menemukan tanda-tanda orang meninggal dengan cara gantung diri di tubuh korban seperti lidah tergigit, keluar liur, dari kemaluan korban juga keluar sperma," beber AKP Hartono.
• Hujan Disertai Angin Kencang, 2 Rumah Warga di Pamekasam Roboh Tertimpa Pohon Ambruk
• Latihan Perdana Amido Balde Bersama Persebaya Surabaya, Bonek Datangi Lapangan Jenggolo Sidoarjo
Mengetahui kejadian tersebut, pihak keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah sehingga menolak untuk dilakukan otopsi.
"Keluarga korban menghendaki tidak bersedia dilakukan otopsi. Serta membuat surat pernyataan karena sudah menyadari sebab-sebab korban meninggal dunia memang murni karena gantung diri," tandas AKP Hartono.
• Sejumlah Bangunan di Pamekasan Porak Poranda, Diterjang Angin Kencang Disertai Hujan Deras
• Susi Pudjiastuti Geram Nelayan di Pantai Mutiara Panen Baby Lobster, Sebut Suatu Hal yang Percuma