Berita Pamekasan

Kisah Chandra Kirana Guru yang Ingin Seni Batik Mendunia, Satu Karyanya Sudah Jadi Hak Paten

Karya seni membatik menjadi hal yang istimewa bagi Chandra Kirana (52), guru Mata Pelajaran (Mapel) biologi di salah satu Madrasah Aliyah Negeri

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Chandra Kirana, saat melatih murid membatik di rumahnya di Jalan Agus Salim, Gang V, Nomor 53, Kabupaten Pamekasan, Jumat (22/2/2019). 

Bahkan, setahun kemudian motif Lopoloh miliknya justru diakui sebagai Hak Paten di Hak Kekayaan Intelektual (Haki) oleh Dirjen Haki Indonesia.

Facial Microdermabrasi di Larissa Aesthetic Center, Perawatan Hilangkan Bekas Jerawat dan Bopeng

Masa Penahanan Vanessa Angel di Polda Jatim Diperpanjang Menjadi 40 Hari

Dorong UMKM Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Minta BPOM Dekatkan Pelayanan Diantaranya di Pamekasan

“Perjuangannya berat, tetapi yang terpenting bagi saya adalah bagaimana muda-mudi utamanya siswa saya bisa lebih peduli pada batik,” ucapnya.

Disinggung soal kedatangan istri menteri Koperasi UMKM, Bintang Puspayoga ke Dusun Podhek Desa Rangperang Daya Kecamatan Proppo, Kamis 14 Februari lalu, Chandra hanya berharap agar batik Pamekasan bisa mendunia.

“Tentunya sih bersyukur, siapa tahu bisa jadi jalan agar batik kita bisa dibaca dunia internasional,” katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved