Kasus Ahmad Dhani
Ahmad Dhani Akhirnya Buka Suara Tanggapi Batalnya Konser Hadapi Dengan Senyuman Solidaritas Untuknya
Ahmad Dhani Akhirnya Buka Suara Tanggapi Batalnya Konser Hadapi Dengan Senyuman Solidaritas Untuknya.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Musisi Ahmad Dhani akhirnya buka suara dan menanggapi batalnya Konser Hadapi Dengan Senyuman, yang dimaksudkan sebagai solidaritas untuk dirinya.
Tanggapan tersebut disampaikan Ahmad Dhani saat dia keluar dari Rutan Medaeng untuk menjalani persidangan di PN Surabaya, Selasa (12/3/2019).
Ahmad Dhani keluar dari Rutan Medaeng di Sidoarjo sekitar pukul 08.54 WIB. Dia tampak menggunakan blangkon khas serta memakai baju putih.
Dia terlihat mengumbar senyum kepada para pengunjung rutan dan mengajak bersalaman.
Tidak ada salam dua jari ataupun mengingatkan pemilu 2019 yang digelar 17 April nanti, seperti yang biasanya ia lakukan saat keluar di persidangan beberapa minggu yang lalu.
Saat ditanya tentang batalnya Konser Hadapi Dengan Senyuman solidaritas untuknya, di Grand City, Surabaya, Minggu (10/3/2019) lalu, Ahmad Dhani hanya menjawab singkat.
"Mudah mudahan nanti dua minggu lagi, mudah mudahan. Dua minggu atau tiga minggu lagi," jawabnya singkat.
Ahmad Dhani juga menjawab santai terkait sidang yang akan dihadapinya.
"Ya sidangnya, biasa," jelasnya.

Saat ini, Ahmad Dhani sedang dalam perjalanan ke PN Surabaya.
Untuk mengikuti sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli.
Lieus Sungkharisma, sebagai jubir keluarga Ahmad Dhani berjanji akan menggelar konser untuk mengobati kekecewaan pendukung dan pecinta grup Dewa 19.
"Rencananya kalau enggak tanggal 24 ya tanggal 30. Kita akan ngatur lagi. Karena kali ini kita enggak mau gagal," tegasnya, usai menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Medaeng, Senin (11/03/2019).

Sebelumnya, Konser Hadapi Dengan Senyuman solidaritas untuk Ahmad Dhani resmi dibatalkan, Minggu (10/3/2019) malam.
Alasan pembatalan konser tersebut, lantaran pihak panitia penyelenggara belum memenuhi prosedur perizinan keamanan pada pihak berwajib.
Pembatalan dilakukan, bersamaan dengan ratusan calon penonton yang telah memadati depan Convention Hall Grand City Mall, Surabaya, lokasi konser akan digelar.
Para penonton baru mengetahui perihal pembatalan dari konferensi pers yang digelar oleh panitia di depan lokasi tersebut.
Ketua Panitia Konser, Didik Darmadi menjelaskan, konsep tersebut ditunda karena tersandung masalah perizinan.
"Kami mohon maaf. Kami terpaksa membatalkan karena ada syarat dari kepolisian yang belum kami selesaikan," kata Didik Darmadi, di hadapan para calon penonton.

Mendengar penjelasan Didik, mayoritas calon penonton tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Menariknya, mereka meriakkan yel-yel Ganti Presiden.
"Rezim panik. 2019 Ganti Presiden! 2019 Ganti rezim!," teriak mayoritas penonton yang didominasi perempuan ini.
Menurut Didik Darmadi, sebelum Konser Hadapi Dengan Senyuman solidaritas untuk Ahmad Dhani dibatalkan, dirinya mengaku telah menjual 500 tiket ke penonton.
Sehingga dia berterus-terang, bahwa kerugian materiil yang dialaminya atas pembatalan konser tersebut sekitar Rp 400 Juta alias hampir setengah miliar.
"Kami sangat rugi," tegasnya, seraya menggeleng-gelengkan kepala.
Kerugian yang dialami cukup besar, lantaran sejak awal Didik tidak melibatkan pihak sponsor sebagai partner pembiayaan dalam penyelenggaraan konser.
"Konser ini tidak ada yang membiayai. Ya memang sejak awal kami tidak libatkan sponsor. Kami habis uang banyak sekali," katanya.
Disisa-semangat yang masih ada di dalam dirinya, Didik mengaku masih berusaha melobi pihak persewaan sound system dan pihak Grand City sebagai fasilitator konser.
"Kami coba komunikasi pada pihak Grand City dan pihak sound, apakah bisa di lobby untuk pembayaran setengah harga, agar kami tidak terlalu rugi," tandas Didik Darmadi.

Menyikapi pembatalan Konser Hadapi Dengan Senyuman solidaritas untuk Ahmad Dhani tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak kuasa mengungkapkan kekesalannya, Minggu (10/3/2019) malam.
Karena rencana bernostalgia mendendangkan lagu-lagu lawas Dewa19 di konser yang digelar di Grand City Surabaya tersebut batal digelar karena alasan perizinan.
Menurut Fahri Hamzah, penyebab gagalnya konser malam itu adalah ulah kubu petahana, alias pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 01.
Pernyataan tersebut secara terbuka ia lontarkan kepada ratusan khalayak penonton dan awak media di depan halaman utama lobby Grand City Mall sisi selatan pukul 19.25 WIB, Minggu (10/3/2019) malam.
Dengan menyitir sebuah hasil survei yang mengklaim kubu paslon Petahana unggul dalam perolehan suara di Pilpres 2019, Fahri Hamzah mulai melecutkan pernyataan sindiran terhadap kubu pertahanan.
"Iya iya saya sudah dengar, kalau hasil survei kalian sudah merasa menang karena selisihnya 20 persen," sindirnya, seraya diiringi ledakan tawa dari para massa yang mengerumuninya.
Dibalik unggulnya dominasi kubu petahana dengan perolehan hasil survei tersebut, Fahri Hamzah berharap kubu petahana tidak mengusik kubu lawannya, yakni kubu pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Batalnya konser tersebut dinilai Fahri Hamzah sarat dengan manuver politis dari kubu petahana.
"Kalau memang sudah menang, nggak usah ngelarang-larang orang dengar musik," sergahnya.
"Jadi petahana harusnya menjadi pemerintah yang baik, pula mengatur negara secara baik. Jangan kayak begini menghalangi rakyat, kami cuma ingin konser aja," tandas Fahri Hamzah.

Hal senada disampaikan oleh Juru bicara keluarga Ahmad Dhani, Lieus Sungkharisma.
Menurutnya, sebagai perwakilan keluarga Ahmad Dhani, dirinya merasa sangat kecewa terkait gagal digelarnya Konser Hadapi Dengan Senyuman, Minggu (10/3/2019).
"Sangat kecewa dong. Ini kan bikin acara konser dibuat untuk mengenang bahwa Dhani bukan sembarang orang. Ini (Ahmad Dhani) musisi besar yang mempengaruhi musisi lain," jawabnya kepada awak media seusai menjenguk pentolan Dewa 19 di Rutan Medaeng, Senin (11/03/2019).
Dirinya pun juga bersikukuh bahwa konser tersebut seharusnya tak perlu dibatalkan.
"Ya kita tetap kuat. Karena kita yakin kita tak melanggar hukum. Kalau di republik ini bikin konser saja enggak bisa dengan alasan macam macam maka enggak sehat negeri ini," tambahnya.

Ia pun juga berjanji akan menggelar konser untuk mengobati kekecewaan pendukung dan pecinta grup Dewa 19.
"Rencananya kalau enggak tanggal 24 ya tanggal 30. Kita akan ngatur lagi. Karena kali ini kita enggak mau gagal," tegasnya.
Ia pun juga mengatakan bahwa Ahmad Dhani tetap kuat dan tegar meski konsernya bertajuk Hadapi Dengan Senyuman batal digelar.
"Saya kan sudah bilang macan kalau dikurung tetap macan. Mas Dhani ini ibarat macan meski dikurung di Cipinang atau Medaeng tetap macan enggak bisa jadi kucing. Saya kira untuk menakut nakuti Mas Dhani salah besar. Bahkan ini bisa menambah kemarahan masyarakat dan dukungan untuk mas Dhani akan semakin tinggi " tegasnya.
Sebelumnya, Lieus Sungkharisma datang ke Rutan Medaeng bersama istri Ahmad Dhani, Mulan Jameela didampingi kuasa hukum Ahmad Dhani, Sahid.
Nampak juga dalam rombongan tersebut Shafeea Ahmad dan Ustad Derry Sulaiman ikut masuk ke dalam rutan. (Kukuh Kurniawan/Luhur Pambudi)