Guru Honorer Dimutilasi

Asmara Diduga Jadi Penyebab Guru Honorer Dimutilasi, Polisi Selidiki Kecenderungan Orientasi Seksual

Fakta terbaru guru honorer dimutilasi di Blitar, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA/IST
Budi Hartanto, guru honorer korban mutilasi di Kediri, semasa hidup. 

Asmara Diduga Jadi Penyebab Guru Honorer Dimutilasi, Polisi Selidiki Kecenderungan Orientasi Seksual

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Budi Hartanto (28), guru honorer dimutilasi asal Mojoroto, Kota Kediri, diduga dibunuh karena persoalan asmara.

Motif pembunuhan guru honorer korban mutilasi itu diduga karena persoalan asmara.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menerangkan, beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya, semakin tak terbukti.

UPDATE TERBARU Kasus Guru Honorer Dimutilasi, Tiga Motif Guru Budi Dihabisi dan Sosok Pelakunya

Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengusaha Muda, Inilah Daftar Bisnis dan Usaha yang Dikelolanya

BREAKING NEWS - Budi Hartanto, Guru Honorer Dimutilasi Sempat Melawan Sebelum Dieksekusi dan Dibunuh

Sebelumnya, korban diduga dibunuh karena adanya motif ekonomi dan motif perampokan.

Namun, hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukkan, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.

"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi. Kami masuk pada motif asmara," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi, didapatkan  bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.

Cari Kepala Mayat Guru Honorer Dimutilasi di Blitar, Polisi Hanya Temukan Dua Pakaian Dalaman ini

"Nah ini lah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Kombes Pol Frans Barung Mangera tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.

Namun, kuat dugaan jika korban memiliki orientasi relasi seksual sejenis.

"Ada kecenderungan ke arah situ sih," tandasnya.

Polda Jatim Ambil Alih Kasus Penemuan Mayat dalam Koper Tanpa Kepala di Blitar

Seperti diketahui, sesosok mayat ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).

Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Rudi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.

Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.

Polisi sudah memeriksa sejumlah teman korban sebagai saksi semuanya adalah pria dan bertingkah gemulai alias kemayu.

Penemuan Mayat di Depan Kantor Kecamatan Gedangan Sidoarjo, Jenazah Ditemukan di Tumpukan Sampah

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan, sudah ada lima teman korban yang dimintai keterangan sebagai saksi.

Kelima teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua laki-laki.

Rata-rata teman korban yang diperiksa sebagai saksi bertingkah gemulai.

"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga," kata AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).

Soal informasi yang berkembang di luar kalau korban adalah LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), Heri enggan berkomentar.

Tapi Heri juga tidak menyangkal soal informasi yang berkembang di luar itu.

Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Blitar, Korban Balas Pesan WA Rekannya Sebelum Tewas Dimutilasi

"Info yang berkembang (di luar) memang seperti itu, kebetulan rekan-rekan korban kebanyakan seperti itu. Namun kami tetap sesuai fakta. Karena hasil otopsi dari forensik juga belum keluar," tegas AKP Heri Sugiono.

Sedangkan sosok korban sendiri juga dikenal sebagai pria yang berperilaku seperti perempuan atau gemulai.

Hal itu juga disampaikan kerabat korban, Surahmat, kepada wartawan saat berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Rabu (3/4/2019) malam.

"Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orang tua," kata Surahmat.

Polisi sudah mengetahui identitas mayat pria tanpa kepala di dalam koper yang ditemukan di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Korban bernama Budi Hartanto (28) asal Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri.

Polisi Terus Cari Kepala Guru Honorer Korban Mutilasi Asal Kediri & Mayatnya Dibuang di Dalam Koper

Korban merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri. Korban juga dikenal sebagai instruktur tari.

Kasus mutilasi yang menimpa Budi Hartanto (28), alias guru honorer dimutilasi, yang mayatnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, awalnya diduga bermotif kriminal.

Karena saat korban dihabisi dari penjelasan ibunya Ny Habibah, dia sedang membawa uang dalam jumlah banyak.

Selain itu, korban juga membawa laptop berikut dua buah handphone miliknya.

Nasuka, paman korban menjelaskan, korban pamit kepada ibunya keluar rumah selepas magrib hendak ke warung yang dikelolanya di kawasan GOR Jayabaya.

Namun korban juga sempat menyebutkan sedang mempersiapkan ada acara event di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.

"Berapa uang yang dibawa ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak. Saat keluar korban juga membawa serta laptopnya," jelas Nasuka, Kamis (4/4/2019).

Termasuk sepeda motor yang dikendarai korban sekarang juga tidak jelas keberadaannya.

"Tidak biasanya korban membawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," tambah Nasuka.

Korban juga dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil.

Selain itu, korban juga menekuni jual beli handpjone dan pulsa.

Dalam kesehariannya, korban menjadi guru kesenian dengan status honorer di SDN Banjarmlati, Kota Kediri.

Kematian korban yang terjadi secara tragis dan mengenaskan tersebut benar-benar sangat mengagetkan pihak keluarganya.

Rumah duka masih dipenuhi para pelayat tetangga dan keluarganya.

Sementara warung kopi yang dikelola korban di kawasan GOR Jayabaya kondisinya juga acak-acakan. Namun tidak ditemukan jejak darah di areal warung.

Diduga korban dihabisi di TKP lain

Kemudian untuk menghilangkan jejak dan menyulitkan penyelidikan kepalanya dimutilasi yang dibuang di lokasi terpisah.

Untuk memudahkan proses pembuangan dan tidak mengundang kecurigaan mayatnya dimasukkan ke dalam koper.

Selanjutnya, pelaku membuang koper di sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Kasus ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Petugas Satreskrim gabungan dari Polresta Blitar dan Kota Kediri masih menyelidiki kasusnya. Pengusutan kasus guru honorer dimutilasi ini juga dibackup penuh oleh Polda Jatim.

Penemuan Mayat dalam Koper di Blitar, Jasad Korban Diduga Ditemukan Tanpa Bagian Kepala

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved