Guru Honorer Dimutilasi

Kronologi dan Motif Guru Honorer Dimutilasi, Korban Sempat Cekcok dengan Pasangan Sesama Jenisnya

Guru honorer dimutilasi sebelumnya terlibat cekcok mulut dengan tersangka setelah berhubungan intim untuk keempat kalinya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DIDIK MASHUDI, kolase
Korban semasa hidup (kiri) dan suasana rumah pelaku pembunuh guru honorer dimutilasi (kanan) 

"Setiap kali berhubungan, AS ngasih uang ke korban. AS sayang pada korban dan akan memberikan apa yang diminta korban," kata Kombes Pol Gupuh Setiyono.

Saat berhubungan untuk kali keempat, AP dan korban terlibat cekcok.

Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Pakai Koper Milik Ibunya untuk Bungkus Potongan Tubuh Korban

Pelaku Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Mengaku Kesulitan saat Eksekusi Kepala Korban hingga Putus

Percekcokan itu diduga ditengarai AP tidak mampu membayar uang yang diminta korban.

"Usai lakukan hubungan intim di dalam kamar, karena AS gak bisa ngasih uang ke korban, korban marah-marah," ucap Kombes Pol Gupuh Setiyono.

AP yang saat itu berada di luar kamar dan mendengar percekcokan antara korban dan AS, beriniatif menegur Budi.

Namun, korban justru menampar dan berusaha memukul AP dengan sebuah golok.

 

Budi Hartanto, guru honorer korban mutilasi di Kediri, semasa hidup.
Budi Hartanto, guru honorer korban mutilasi di Kediri, semasa hidup. (TRIBUNMADURA/IST)

"Korban itu malah mengambil golok. lalau diayunkan ke arah AP. Tapi AP bisa menangkis," lanjut Kombes Pol Gupuh Setiyono.

AP kemudian berbalik menyabetkan golok tersebut ke arah korban.

"Kemudian korban jatuh tertelungkup, lalu teriak-teriak, saat itulah AP berkali-kali menyabet golok," katanya.

Melihat hal itu, AS membantu AP dan menyumpal mulut korban hingga meregang nyawa.

"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil autopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," jelasnya.

Ayam Peliharaan Tiba-Tiba Hilang, Warga Sedati Sidoarjo Temukan Biawak dengan Panjang 2 Meter

Pemain Persebaya Surabaya Diganjar Bonus Berlipat dari Manajemen usai Jadi Runner Up Piala Presiden

Setelah korban dipastikan tewas, kedua pelaku berupaya menghilangkan jejak dengan cara membuang mayat ke suatu tempat.

Kombes Pol Gupuh Setiyono menyebut, AS berinisiatif untuk mewadahi korban menggunakan koper milik ibunya.

Karena tidak cukup saat dimasukan ke dalam koper, tubuh pelaku dipotong menjadi beberapa bagian.

"Kejadian itu dilakukan Selasa malam," tandasnya.

Polres Pamekasan Dapat Bantuan 2 Kompi Personel Brimob Polda Jatim Jelang Pelaksanaan Pemilu 2019

Disperindag Sampang Tunggu Kesiapan Bank Jatim untuk Terapkan e-Retribusi di Pasar Rakyat Rongtengah

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved