Berita Mojokerto

Wanita ini Minta Cerai saat Tahu Suaminya Punya WIL, Tapi Akibatnya Malah Celurit yang Bicara

Wanita ini Minta Cerai saat Tahu Suaminya Punya WIL, Tapi Akibatnya Malah Celurit yang Bicara.

Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/FEBRIANTO RAMADANI
Kapolres Mojokerto AKBP Setya Koes Heriyatno menunjukkan barang bukti dan foto luka korban penganiayaan KDRT, Senin (13/5/2019). 

Sahrullah lantas kalap. Ia menganiaya korban dengan cara menampar di bagian pipi kiri-kanan, memukul dan menendang berkali-kali di bagian lengan kanan-kiri, dan membacok pundak kiri dengan menggunakan sebilah pisau

Dijelaskan Andi Bahtera, Sahrullah dimungkinkan masih di bawah pengaruh alkohol hingga berbuat di luar batas kewajaran terhadap istrimya.

"Untuk menghindari aksi tidak terima dari keluarga korban, kami tangkap Sahrullah beberapa saat sebelum istri melahirkan," tegasnya.

Dalam perkara ini, polisi menyita buah baju daster milik korban lengkap dengan bercak darah dan sebilah pisau lengkap dengan sarung pengamannya.

Sahrullah dijerat Pasal 44 Ayat (2) Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga.

Hettik Selfia didampingi kuasa hukumnya, Muslim usai melaporkan suami sirinya yang juga Anggota DPRD Pamekasan, ke Polres Pamekasan Madura, Selasa (9/4/2019).
Hettik Selfia didampingi kuasa hukumnya, Muslim usai melaporkan suami sirinya yang juga Anggota DPRD Pamekasan, ke Polres Pamekasan Madura, Selasa (9/4/2019). (TRIBUNMADURA/KUSWANTO FERDIAN)

Istri Siri Jadi Korban KDRT Anggota DPRD

Dari Kabupaten Pamekasan juga terjadi kasus KDRT yang diduga dilakukan oleh seorang Anggota DPRD setempat.

Korbannya adalah Hettik Selfia. Dia istri siri Anggota DPRD Pamekasan Hadari dan sudah menikah dengan cara agama sekitar delapan bulan. Hettik melaporkan suami sirinya tersebut, karena mengaku sudah tidak kuat lagi dianiayai dan mengalami KDRT, alias kasus dugaan KDRT Anggota DPRD Pamekasan.

Kuasa Hukum Pelapor, Muslim mengatakan, Anggota DPRD Pamekasan Hadari dilaporkan karena kliennya pada tanggal 20 Februari 2019 mengalami penganiayaan di kosnya.

Penganiayaan itu terjadi, kata Muslim, dikarenakan dibakar api cemburu. 

Sebab kliennya ingin minta cerai dari Hadari dengan alasan karena sering dianiaya dan mengalami KDRT.

"Laporannnya terkait penganiayaan yang dilakukan oleh terlapor pada tanggal 20 Februari 2019 di kosnya klien kami di Desa Buddagan," tegas Muslim.

"Penganiyaan tersebut terjadi mungkin karena klien kami ingin minta pisah, tapi si terlapor bersikeras tidak ingin pisah dari klien kami. Bisa saja karena cemburu," imbuhnya.

Muslim mengaku, pihaknya sebelumnya sudah memberikan somasi kepada si terlapor untuk meminta maaf.

Namun sampai saat ini belum ada itikad baik dari si terlapor untuk meminta maaf kepada kliennya.

"Kami sebelumnya sudah ngasi somasi kepada terlapor untuk minta maaf. Namun sampai saat ini belum ada itikad baik. Maka dari itu, kami terpaksa melaporkan ke polisi," ucap Muslim.

Hettik Selfia mengaku, sejak nikah sirih dengan Anggota DPRD Pamekasan Hadari, dkirinya sering mengalami penganiayaan dan KDRT.

Karena tidak kuat sering dianiaya, Hettik Selfia akhirnya memilih membawanya ke jalur hukum, dengan melaporkan Hadari si suami sirinya ke Polres Pamekasan.

"Saya sering mengalami penganiyaan cuma yang ini saja yang saya laporkan. Karena saya tidak kuat. Jadi ingin mengakhiri saja," kata Hettik Selfia.

Hettik Selfia mengatakan, dirinya kenal dengan Hadari tersebut di Pamekasan. Ketemunya juga di Pamekasan.

Pada awal Hettik Selfia kenal dengan Hadari, si Anggota DPRD Pamekasan tersebut mengaku masih pisah ranjang dengan istrinya dan meminta Hettik Selfia untuk sabar menunggu Hadari secara resmi menceraikan istirnya.

"Saya kenal di Pamekasan. Saya tahu kalau identitasnya seorang Dewan. Ketemunya juga di Pamekasan. Ngakunya ke saya ya Anggota Dewan," ungkap Hettik Selfia.

"Soal status waktu itu dia bilang masih pisah ranjang dengan istrinya. Dia bilangnya ke saya akan diusahakan untuk bercerai resmi dan meminta saya untuk sabar menunggu," bebernya.

"Tapi sampai sekarang belum dibuktikan. Itulah yang membuat saya minta pisah tapi beliau tidak mau," sergah Hettik Selfia, menambahi.

Tak hanya itu, Hettik Selfia mengaku, saat dianiaya, ia sampai digigit di bagian lengan sebelah kirinya.

"Luka-luka sudah ada buktinya. Sudah ada hasil visumnya. Dibagian tangan, kaki, lutut, bahu. Saya juga sampai digigit dibagian lengan sebelah kiri," jelas Hettik Selfia.

Bahkan kata Hettik Selfia, saat dirinya dianiaya oleh Hadari, juga sempat dipukul pakai sapu ijuk yang dipukulkan di pinggang bagian kirinya.

"Saya juga dipukul pakai sapu ijuk. Sempat dipukulkan dipinggang bagian kiri," beber Hettik Selfia. 

Akibat perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh Hadari, Hettik Selfia berharap, pihak Polres Pamekasan segera menindaklanjuti kasus tersebut sesuai dengan jalur hukum.

"Saya percaya pada pihak Polres Pamekasan, bahwa kasus ini akan ditindaklanjuti sesuai dengan jalur hukum," pungkasnya, seraya berharap.

Sedangkan saat Tribunmadura.com mengkonfimasi kepada Anggota DPRD Pamekasan Hadari, dia mengaku tidak bisa memberikan keterangan.

"Maaf Mas, saya tidak bisa memberikan keterangan. Besok saja kalau mau minta keterangan ke pengacara saya ketemu di Polres Pamekasan saja. Saya masih di jalan soalnya masih nyetir," ucap Hadari, melalui telepon. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved