Pilpres 2019

Nasib Prabowo Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Kalah Suara di Pilpres Hingga Koalisi Setengah Hati

Tercatat, Prabowo meraih simpati suara sebanyak 68.650.239, sedangkan petahana Jokowi lebih unggul mendapatkan 85.607.362 suara.

Editor: Aqwamit Torik
Kolase TribunMadura.com (Sumber: Tribunnews dan Instagram)
Jokowi - Maruf dan Prabowo - Sandi di Pilpres 2019 

"Kami sedang mencari formulasi yang cocok dan tepat karena memang tak mudah mengkaitkan antara peristiwa, bukti dan realita di lapangan, tapi kami berusaha keras untuk beberapa laporan," ujar Direktur Advokasi dan Hukum BPN, Sufmi Dasco Ahmad.

Selanjutnya, BPN akan menggabungkan laporan yang ditolak Bawaslu dengan bukti-bukti lain yang ditemukan.

"Laporan yang tadi belum dapat diterima akan digabungkan dengan laporan-laporan berikut yang akan kami sampaikan," ujarnya.

BREAKING NEWS - Diduga Mau ke Jakarta Bawa 4 Bom Molotov, 54 Orang Pamekasan Diamankan di Suramadu

Aksi People Power 22 Mei, Polres Sumenep Temukan 60 Orang Warga Sumenep Hendak Berangkat ke Jakarta

Aktivitas Bekas Lokalisasi di Blitar, Siang Hari Bulan Puasa Tetap Layani Tamu Berbuat Tak Senonoh

Sebelumnya, dugaan kecurangan yang ditemukan kubu 02 dibongkar Sandiaga Uno.

Ia menyebut, satu di antara orang penting pendukung Jokowi - Maruf Amin, ada yang tertangkap basah terkait politik uang.

Pendukung paslon 01 itu tertangkap akibat ratusan amplop berisi uang yang dibawanya.

"Kita juga mencium politik uang yang sangat tajam, salah satu orang penting 01 tertangkap," kata Sandiaga Uno dalam video siaran langsung di akun Facebook Prabowo Subianto, Selasa (14/5/2019).

Praktik politik uang ini disebut Sandiaga Uno tak hanya terjadi di satu tempat, di tempat lain pun banyak ditemukan.

"Praktik kotor ini terjadi bukan hanya di satu tempat tapi di banyak tempat," katanya.

Ia pun mencontohkan, temuan politik uang itu banyak dialami masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, masyarakat cerita bagaimana gelombang politik uang," kata Sandiaga Uno.

Tak hanya itu, ia pun menyebut banyak di antara aparat desa dan kepala pemerintahan yang dipaksa untuk memilih paslon tertentu saat perhelatan Pilpres 2019.

Selain itu, ada pula temuan lain berkaitan hak memilih yang tak terpenuhi.

Sandiaga Uno menyebut, masih banyak masyarakat yang tak diundang untuk menggunakan hak pilihnya.

KPU Umumkan Lebih Cepat Inilah Hasil Pilpres 2019, Suara Prabowo 68,6 Juta Jokowi Tetap Menang Tebal

Koalisi setengah hati

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved