Berita Sumenep

Sumur Bor Milik Anggota TNI di Sumenep Semburkan Api Setinggi 5 Meter Gegerkan Warga

Sumur Bor Milik Anggota TNI di Sumenep Madura Semburkan Api Setinggi 5 Meter Gegerkan Warga

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Sumur bor semburkan api milik anggota TNI di Desa Manding Laok, Sumenep, Madura, Sabtu (29/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Warga Desa Manding Laok, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura dikagetkan dengan semburan api dari lubang sumur bor yang baru saja digali di depan halaman seorang warga.

Pantauan TribunMadura.com di lokasi, sumur bor semburkan api itu berjarak sekitar 4 meter dari Jalan Raya Manding, karena Dina Mardiyanto, pemilik sumur tersebut memang berada di pinggir jalan sebelah timur.

Dina Mardiyanto, pemilik sumur yang merupakan salah satu Anggota TNI dari Koramil 0827/03 Manding Sumenep menceritakan, awalnya setelah kedalaman sumur bor yang digali untuk mencari air bersih sedalam 42 meter, tiba-tiba ada semburan api setinggi 5 meter keluar dan menyembur dari lubang sumur.

"Itu diketahui tiba - tiba kemarin ( hari Jumat, 28/6/2019) sebelum salat Jumat, sekitar pukul 11.00 WIB ada semburan gas api dari lubang," kata Dina Mardiyanto saat ditemui di rumahnya. Sabtu (29/6/2019).

Semburan itu terjadi pada pengeboran hari ke lima. 

Hal itu dilakukan setelah dia menggali kedua kalinya dibelakang rumahnya, tapi  gagal.

"Awalnya kan ngebor di belakang rumah, tapi setelah dalamnya 42 an meter ada batu besar yang tak bisa ditembus oleh bor. Akhirnya pindah kedepan rumah ini ya ternyata setelah dalamnya sama tiba tiba keluar semburan gas api ini," paparnya.

Peristiwa tersebut oleh Dina Mardiyanto lantas dilaporkan ke Makoramil Manding, untuk diteruskan ke Makodim 0827 Sumenep.

“Setelah dilakukan pengecekan lokasi oleh Plh Danramil 0827/03 Manding dan Kanit intel Polsek Manding (Aiptu Joko Septiyono), semburan angin tersebut tidak berbau," paparnya.

Namun, setelah dilakukan percobaan menutup permukaan pipa bor dengan kantong plastik agar bisa menampung isi semburan.

"Setelah menggelembung, kantong plastik tersebut diikat, dan hasilnya dibawa ketempat terbuka dan di bakar, maka terjadilah kilatan api besar," tegasnya.

Akibat peristiwa tersebut, saat ini lokasi pengeboran itu dipasangi police line, sambil menunggu hasil koordinasi dan penelitian dari Dinas ESDA Pemkab Sumenep.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved