Berita Militer

Kisah Kopassus Turunkan 3 Pendekar Sakti Asal Banten Untuk Tangkal Ilmu Gaib Musuh & Menangkan Misi

Kisah Kopassus Menurunkan Tiga Pendekar Sakti Asal Banten Untuk Menangkal Ilmu Gaib Musuh dan Demi Memenangkan Misi.

Editor: Mujib Anwar
Kolase Imgrum dan militermeter.com
Ilustrasi - Kisah Kopassus Menurunkan Tiga Pendekar Sakti Asal Banten Untuk Menangkal Ilmu Gaib Musuh dan Demi Memenangkan Misi. 

Pada tahun 1993, lanjut Douglas Wilson, instruktur-instruktur SMI telah melatih para anggota Grup III Kopassus di Batujajar, Bandung.

Lalu dua tahun melatih Korps Marinir, Korps Brigade Mobil (Brimob), Paskhas AU, dan Batalyon 321, 315, 328, dan 330 Kostrad.

Prabowo menganggap pencak silat merupakan antara sipil dan kehidupan militer.

“Pendidikan Pencak Silat dapat menjadi aspek penting memperkenalkan pertahanan negara Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Melalui Pencak Silat, kita dapat membuat masyarakat bersiap menjadi pertahanan negara dan Sishankamrata,” ungkapnya.

Sehingga, ide kolaborasi grup Silat dan militer kemudian diterapkan saat operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua.

Kopassus & Kostrad Selamatkan 26 Peneliti yang Disandera OPM

Pasukan gabungan Kopassus dan Kostrad pernah diterjunkan untuk melawan pasukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Kelly Kwalik, demi menyelamatkan 26 orang sandera.

Dilansir dari buku 'Sandera, 130 Hari Terperangkap di Mapenduma' (1997), 26 orang tersebut merupakan peneliti anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 dan berhasil diselamatkan oleh Kopassus dan Kostrad setelah 130 hari disandera.

Meski prajurit Kopassus & Kostrad telah diturunkan, penyanderaan 26 peneliti oleh KKB pimpinan Kelly Kwalik itu mengakibatkan tewasnya 2 orang sandera.

Kronologi Awal

Penculikan itu dipimpin oleh tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kwalik, yang tewas pada 2009 lalu.

Terkait penyanderaan Tim Lorentz ’96 dan bagaimana mereka diselamatkan, kisah ini juga pernah diulas secara khusus oleh majalah Intisari.

Tim Lorentz ’95 dibentuk di Jakarta berdasarkan kerjasama antara Biological Science Club (BSsC) dari Indonesia dan Emmanuel College, Cambridge University.

Lembaga BSsC merupakan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) independen yang didirikan pada 7 September 1969 oleh sekelompok mahasiswa ilmu Biologi Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.

Tujuan ekspedisi ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap beragam flora dan fauna di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jawawijaya

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved