Berita Jatim

Emil Dardak: 30 Persen Anak di Jawa Timur Terkena Stunting

Ada sebanyak 30 persen anak di wilayah Jawa Timur mengalami stunting atau kekerdilan.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
wikiHow
ilustrasi - 30 Persen Anak di Jawa Timur Terkena Stunting. 

Ada sebanyak 30 persen anak di wilayah Jawa Timur mengalami stunting atau kekerdilan

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak mengungkapkan, ada sebanyak 30 persen anak di wilayah Jawa Timur mengalami stunting atau kekerdilan.

Sementara 70 persen dari jumlah itu, kata Emil Dardak, terindikasi mengalami keterbatasan intelektual.

Dari catatan itu, Emil Dardak mengaku, telah bekerja sama dengan pakar untuk tumbuh kembang dan gizi anak guna menangani stunting.

Jelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, 164 Napi Rutan Klas IIB Sumenep Diusulkan Dapat Remisi

"Saya coba mencari solusi di daerah Pandeglang yang mampu menurunkan angka stunting dengan cepat," kata Emil Dardak, Selasa (30/7/2019).

"Tapi ternyata di tiap daerah juga harus memberikan treatmen dan pendekatan yang berbeda," lanjutnya.

Emil Dardak menjelaskan, masalah utama warga Pandeglang yang membuat angka stunting tinggi adalah konsumsi susu kental manis untuk anak.

Saat mulai dilakukan sosialisasi terkait konsumsi susu kental manis, angka stunting di Pandeglang berkurang.

Pengadaan Fasilitas Kereta Gantung di Kawasan Gunung Bromo Bakal Didanai Investor Asing asal Swiss

Emil Dardak menuturkan, dari kerja sama itu, pihaknya akan melibatkan spesialis anak agar bisa mendeteksi dan menangani anak stunting dengan baik.

Selain itu, PKK juga didorong mendukung program ini penekanan angka stunting di Jawa Timur tersebut.

"Dana desa bisa dimanfaatkan untuk menunjang fasilitas agar bisa mengurangi stunting di daerahnya. Itu nggak besar kok," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jatim, Vitria Dewi mengatakan, pihaknya harus mengamati sekitar 2,8 juta anak dari 12 kabupaten/kota yang menjadi fokus penanganan stunting.

Namun, hingga saat ini, Dinkes Jatim baru mendata sebanyak 1 juta anak.

Harga Cabai di Jatim Terus Meroket, Disperindag: Tak Mungkin Impor, Harus Tunggu Panen Raya Cabai

"Agustus akan kami tuntaskan pendataannya. Pendataan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan tumbuh kembang anak," jelas Vitria Dewi.

"Bukan hanya melihat tinggi dan berat badan anak, tetapi juga harus diamati lingkar kepala dan panjang badan anak juga," tambah dia.

Saat ini, Dinkes Jatim telah meminta posyandu untuk segera melengkapi pemeriksaan ini untuk mendapat lebih banyak data anak yang perlu diamati.

"Posyandu sudah kami minta melengkapi pemeriksaan ini. Sebab stunting di jatim lebih tinggi dibanding provinsi lain," ujarnya.

Jemaah Haji asal Ponorogo Meninggal Dunia di Kota Makkah, Dimakamkan di Pemakaman Sharayya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved