Berita Sampang
Identitas Terduga Teroris di Madura yang Ditangkap Densus 88 Terungkap, Bekerja Jadi Dokter Gigi
Tim Densus 88 Antiteror baru saja menangkap pasangan suami istri warga Kabupaten Sampang terduga teroris.
Tim Densus 88 Antiteror baru saja menangkap pasangan suami istri warga Kabupaten Sampang terduga teroris
TRIBUNMADURA.COM - Tim Densus 88 Antiteror baru saja menangkap warga Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura.
Warga Kabupaten Sampang itu ditangkap Tim Densus 88 Antiteror karena diduga merupakan seorang teroris.
Bahkan warga Kabupaten Sampang tersebut diduga menjadi anggota jaringan ISIS.
• Bupati Sampang Merasa Kecolongan Ada Warganya Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Tim Densus 88
• Terduga Teroris di Madura Ditangkap Tim Densus 88, Diduga Jaringan JAD dan Terkait Kasus Bom Sarinah
Bupati Sampang, Slamet Junaidi mengaku sudah mendengar adanya warga Kabupaten Sampang yang diduga merupakan teroris.
Slamet Junaidi pun mengungkap identitas warga Kabupaten Sampang yang diduga teroris itu.
Menurut Slamet Junaidi, dalam penggerebekan itu, Tim Densus 88 Antiteror menangkap pria bernama HS.
HS, kata Slamet Junaidi, merupakan ahli bekam.
Hal itu diketahui setelah ditemukan kartu identitas anggota Bekam Indonesia.
• Berikut Daftar Nama Penumpang Selamat KM Santika Nusantara yang Dievakuasi, Mayoritas Laki-Laki
• 4 Orang Dikabarkan Tewas dalam Insiden KM Santika Nusantara Terbakar, Evakuasi Masih Berlangsung
Berbeda lagi dengan istri HS, yang diketahui bernama I.
Slamet Junaidi menyebut, I berprofesi sebagai dokter gigi.
Selama ini, I bertugas di Puskesmas Batulenger.
Namun, Slamet Junaidi memastikan jika keduanya bukan lah warga asli Kabupaten Sampang.
"Mereka bukan asli warga Sampang, mereka merupakan pendatang," ucap Slamet Junaidi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (23/8/2019).
• Warga Masalembu Mengaku Tak Lihat Ada Basarnas di Lokasi Evakuasi Penumpang KM Santika Nusantara
"I itu berasal dari Jombang sementara HS berasal dari Jawa Tengah," imbuh dia.
Slamet Junaidi menegaskan, akan berkoordinasi dengan Polres dan Kodim 0828 Sampang.
Slamet Junaidi mengaku juga bekerja sama dengan ulama dan tokoh masyarakat setempat, untuk mengantisipasi pergerakan jaringan terduga teroris di wilayah Kabupaten Sampang.
"Karena tugas kita ini bukan diserahkan, dijalankan oleh polisi," ujar Slamet Junaidi.
"Tapi, bagaimana kita selaku pemangku jabatan ini bekerja sama dengan semua pihak untuk mengantisipasi gerakan ISIS tersebut," tambah dia.
• Benteng Kedung Cowek Bakal Dijadikan Bangunan Cagar Budaya, Pemkot Surabaya Koordinasi dengan Kodam
Bersama kepolisian, Slamet Junaidi berjanji akan memperketat pengamanan di Kota Bahari tersebut.
Pemantauan perkembangan dari orang-orang yang diduga terlibat jaringan ISIS juga siap dilakukan Pemkab Sampang.
Menurut Slamet Junaidi, Kecamatan Sokobanah memang sudah ditetapkan sebagai daerah rawan.
Selain maraknya peredaran narkoba, ia juga baru tahu bahwa di sana ada warga yang terafiliasi dengan jaringan ISIS.
"Makanya kita akan rapatkan dengan pihak polres, kodim dan ulama," ucap Slamet Junaidi.
• Tiba di Pos Terpadu Pelabuhan Tanjung Perak, Keluarga Korban KM Santika Nusantara Menangis Haru
"Selain kita mengantisipasi pergerakan atau peredaran narkoba, pergerakan jaringan ISIS juga, karena memang ISIS dilarang," tambah dia.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror juga telah menangkap satu keluarga terduga teroris dari sebuah rumah kontrakan yang berada di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Lamongan, Kamis (22/8/2019) malam.
"Iya Mas, di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong," ujar Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung, melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (23/8/2019).
Dalam proses pengamanan yang berlangsung tadi malam, sekitar pukul 20.00 WIB, tim Densus 88 mengamankan satu keluarga yang terdiri atas pasangan suami istri serta dua orang anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sampang Madura, Bupati Akui Kecolongan
• Dua TKI Pamekasan yang Tewas di Malaysia Berangkat Tak Sesuai Prosedur, Bekerja Lebih dari 10 Tahun