Berita Tulungagung
Soal Korban Hubungan Sesama Jenis, Lembaga Perlindungan Anak Sebut ada Pola Pengasuhan Bermasalah
Anak-anak yang menjadi korban Muhanjar Sidik (42), pelaku seks sesama jenis dengan korban di bawah umur bermasalah dengan pengasuhan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
Soal Korban Hubungan Sesama Jenis, Lembaga Perlindungan Anak Sebut ada Pola Pengasuhan Bermasalah
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Anak-anak yang menjadi korban Muhanjar Sidik (42), pelaku hubungan sesama jenis dengan korban di bawah umur bermasalah dengan pengasuhan.
Hal ini diungkapkan Direktur LPA Tulungagung, Winny Isnaeni, usai berbincang dengan korban.
Menurut Winny, ada motif finansial di balik kejadian ini.
Mereka terkena tibu daya iming-iming uang dari pelaku.
“Jadi motifnya uang, tapi bukan karena gaya hidup,” ungkap Winny, Senin (16/9/2019).
Winny mengungkapkan, ada di antara mereka yang hidup terpisah dari orang tuanya.
Ada yang kos sendiri, ada yang dititipkan ke teman ibunya ada pula yang orang tuanya minggat.
• FAKTA Video Viral Anggun Siswi SMAN 1 Pademawu Pamekasan Patah Tulang Pinggang Akibat Ulah Temannya
• Melaju 100 Km/Jam Toyota Rush Pecah Ban di Tol Surabaya-Mojokerto, Nyungsep ke Parit Tak Terkendali
• Sosok Fuad Amin, Mantan Bupati Bangkalan yang Merupakan Cucu Kiai NU Syekh Kholil Bangkalan
Dalam kondisi yang serba kekurangan, mereka mudah terjebak bujuk rayu pelaku.
“Kondisi mereka memang rawan didekati pelaku. Kebutuhan mereka hanya bertahan hidup,” sambung Winny.
Anak-anak yang hidup tanpa orang tua ini sebenarnya butuh shelter.
Namun penjangkauan pemerintah selama ini belum sampai pada pengadaan shelter.
Selama ini LPA kerap menjadi orang tua asuh bagi anak-anak bermasalah dengan pengasuhan ini.
“Saat ini sudah ada inisiasi pengadaan shelter lewat Dinas Sosial. Selama ini shelter yang ada justru dari pihak yayasan swasta,” ungkap Winny.
Sekitar tahun 2011 muncul fenomena prostitusi pelajar di Tulungagung.
