Berita Blitar

Datangkan Hujan Dengan Ritual Tiban, Warga Blitar Rela Dicambuk Bergantikan Hingga Kulit Terkelupas

Datangkan Hujan Dengan Ritual Tiban, Warga Blitar Rela Dicambuk Secara Bergantikan Hingga Kulit Terkelupas.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/IMAM TAUFIQ
Rohman (44), saat bertarung dengan Siswoko (pakai helm) pada saat Acara Ritual Tiban di kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Senin (30/9/2019). Ritual Tiban merupakan ritual meminta hujan yang selalu dilakukan oleh warga setiap tahunnya. 

Datangkan Hujan Dengan Ritual Tiban, Warga Blitar Rela Dicambuk Secara Bergantikan Hingga Kulit Terkelupas

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Sudah menjadi tradisi setiap tahun, terutama pada musim kemarau panjang, seperti saat ini, sebagian warga, terutama di Kecamatan Kanigoro, melakukan Ritual Tiban.

Ritual Tiban adalah ritual mendatangkan hujan, dengan cara adu ketangkasan menahan pukulan cambuk.

Aturan mainnya, mereka saling tantang, dengan naik ke atas panggung untuk beradu kekuatan.

Yakni, keduanya bergantian menahan pukulan cambuk, yang terbuat dari lidi yang sudah dianyam.

Masing-masing peserta, mendapat giliran memukul tiga kali. Dan, lawannya tak boleh melawan atau membalas sebelum mendapat giliran.

Ia hanya boleh menangkis dengan cambuk serupa.

Tak jarang, para peserta ritual tiban itu mengalami luka akibat kulitnya terkelupas.

Namun demikian, mereka tak boleh emosi apalagi dendam karena acara itu selain ritual buat menurunkan hujan juga hanya adu ketangkasan.

Ritual Tiban itu merupakan ritual minta hujan yang sudah berlangsung lama di Kabupaten Blitar, khususnya di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Soal tempatnya, itu bisa berpindah-pindah. Di antaranya, pernah berlangsung di Desa Bangle, dan Desa Papungan.

Namun, Senin (30/9/2019) siang kemarin, Ritual Tiban itu berlangsung di Dusun Centong, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Tentunya, acara itu berlangsung di tempat terbuka dan berlangsung siang hari di saat panas menyengat.

Kebetulan siang kemarin, acara itu berlangsung di lahan kosong, yang berada di samping rumah Sukadi (46), warga dusun setempat.

Tak pelak, acara itu sekaligus jadi tontonan warga.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved