Berita Sidoarjo
Misteri Sopir Pribadi Tewas setelah Pamit Buang Air Besar ke Majikan, Ada Celana di Samping Mayat
Seorang sopir pribadi ditemukan tewas setelah minta izin buang air besar kepada majikannya di pinggir jalan.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Seorang sopir pribadi ditemukan tewas setelah minta izin buang air besar kepada majikannya di pinggir jalan
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Kapolsek Sedati, AKP Inggal Widya Perdana membeber fakta baru kasus misteri penyebab tewasnya sopir pribadi di Kabupaten Sidoarjo.
AKP Inggal Widya Perdana mengatakan, kasus itu melibatkan seorang korban bernama Arif (45), warga Kota Surabaya.
Menurut AKP Inggal Widya Perdana, korban punya riwayat sakit.
• Pamit Buang Air Besar ke Majikan, Sopir Pribadi Tewas di Samping Celana Dalam dan Luar Miliknya
• Diminta Rujuk dengan Suami, Ibu Muda Nekat Minum Racun karena Telanjur Sayang pada Selingkuhannya
Ia menyebut, korban meninggal dikarenakan penyakit yang sudah cukup lama dideritanya.
Dugaan itu mencuat setelah keluarga korban memberi tahu kepolisian.
"Saat datang ke rumah sakit, pihak keluarga menginformasikan kalau korban memiliki riwayat tekanan darah tinggi," kata AKP Inggal Widya Perdana kepada TribunJatim.com (Grup TribunMadura.com), Jumat (4/10/2019).
Bukan hanya keterangan keluarga, berdasarkan hasil visum, korban diketahui memiliki sakit tekanan darah tinggi.
"Dan hasil visum pun juga menunjukkan hal yang sama," ucap AKP Inggal Widya Perdana.
• 33 Nama Menteri Mencuat Mendekati Hari Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, dari Mahfud MD hingga Yusril
• 3 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Pertama Kali Pesan Minuman di Starbucks, Jangan Sampai Kecele
Ia menjelaskan, pihak medis tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan saat dilakukan visum luar.
Baik tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul maupun benda tajam, tidak ditemukan pada tubuh korban.
"Pihak keluarga pun sudah membawa korban untuk dimakamkan," ucap AKP Inggal Widya Perdana.
"Keluarga korban membawa jenasah dari RSUD Sidoarjo sekitar pukul 24.00 WIB kemarin malam," tambahnya.
Sebelumnya, seorang sopir pribadi bernama Arif (45), mendadak tewas Jalan Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (3/10/2019).
• Jalani Persaingan Ketat, Muhammad Hendi dan Arinda Terpilih Jadi Duta Kampus Potra-Potre UTM 2019

AKP Inggal Widya Perdana menyebut, korban awalnya menjemput majikannya, Afong (70) di Terminal 2 Bandara Juanda.
AKP Inggal Widya Perdana menjelaskan, korban izin pamit untuk buang air besar ke majikannya selang beberapa waktu di jalan.
"Jadi awal mula kejadiannya, korban, warga Kota Surabaya yang berprofesi sebagai sopir pribadi menjemput majikannya di Terminal 2 Bandara Juanda," ujar AKP Inggal Widya Perdana.
"Korban menjemput majikannya di bandara sekitar pukul 18.00.WIB," sambung dia.
Kata AKP Inggal Widya Perdana, korban saat mengeluh sakit perut dan meminta izin ke majikannya untuk meminggirkan kendaraannya dan pamit untuk buang air besar.
• Tersandung Kasus Dugaan Rencana Kerusuhan Mujahid 212, Dosen IPB Diberhentikan Sementara Jadi PNS
• Polisi Sebut Dosen IPB Abdul Basith Punya Peran Ganda pada Kasus Rencana Rusuh Aksi Mujahid 212
"Akhirnya korban meminggirkan kendaraannya di semak-semak di pinggir Jalan Juanda dekat putar balik ke arah Jalan Garuda, Betro, Kecamatan Sedati," jelas AKP Inggal Widya Perdana.
"Korban lantas keluar dari mobil untuk buang air besar," tambahnya.
Setelah ditunggu selama 30 menit lebih, korban tidak kunjung kembali ke mobil.
Karena curiga, sang majikan meminta tolong warga sekitar untuk mencari sopirnya itu.
"Dan ternyata diketahui korban telah meninggal dunia dalam keadaan terlentang," ucap AKP Inggal Widya Perdana.
• Pengendara Motor Honda Supra X Tewas Dihantam Dump Truk saat Menyalip, Berboncengan dengan Remaja
• Dosen IPB Abdul Basith Diduga Dalangi Kerusuhan Aksi Mujahid 212, Diketahui Simpan Bom Ikan Isi Paku
"Di mana celana dalam dan celana luar korban berada di sampingnya," katanya.
Polsek Sedati dan Denpom Lanudal Juanda mensterilkan area sekitar dan memasang garis polisi di lokasi.
"Korban kemudian langsung dievakuasi ke RSUD Sidoarjo untuk dilakukan visum mencari penyebab pasti kematian korban," bebernya.
AKP Inggal Widya Perdana menduga, korban meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya.
"Kemungkinan besar sakit. Namun lebih jelasnya menunggu hasil visum dari rumah sakit," tandasnya.
• Kapolres Pamekasan Pasang Banner Peringatan HUT TNI ke-74, Tunjukan Wujud Sinergitas TNI-Polri
• Peringati HUT TNI Ke-74, Kapolres AKBP Teguh Wibowo dan Jajaran Ikut Donor Darah di Kodim Pamekasan
Kecelakaan Maut
Kecelakaan maut melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya Desa Sadang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (29/9/2019) siang.
Kecelakaan itu melibatkan seorang pelajar SMU bernama Adet Candra (17) dan siswi SMP bernama Esya Putri (13).
Saat itu, Adet Candra mengendarai sepeda motor Yamaha RX King bernopol W 5115 RS.
Sementara Esya Putri mengendarai Yamaha Mio bernopol L 6703 YS.

Akibat kecelakaan tersebut, Adet Candra mengalami luka-luka cukup serius.
Sedangkan Esya Putri tewas di lokasi kejadian dengan luka parah di bagian kepalanya.
"Dua korban langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Kasat Lantas Polresta Sidoarjo, Kompol Fahrian Saleh Siregar.
"Korban yang pria sudah menjalani perawatan akibat luka yang dideritanya. Sementara korban satunya sudah meninggal dunia," sambung dia.
Petugas kepolisian langsung melakukan oleh TKP dan memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan penyebab kecelakaan maut ini.
• Persib Bandung Usung Dua Misi Sekaligus ke Kandang Madura United, Tak Sekadar Ingin Curi Kemenangan
• Siswa SMAN 1 Sumenep Diajak Tanamkan Budaya Jaga Lingkungan Sejak Dini Lewat HSSE Goes To School
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa peristiwa maut itu bermula saat sepeda motor Yamaha RX King melaju kencang dari utara.
Aepeda motor Yamaha King berusaha mendahului kendaraan lain yang ada di depannya.
Ketika mendahului di jalur kanan itu, motor yang dikendarai Adet Candra bertabrakan dengan Yamaha Mio yang melaju dari arah berlawanan.
Dua motor yang terlibat kecelakaan sama-sama rusak parah dan pengendara Mio tewas.
"Sepeda motor Mio tersebut pengemudinya juga pelajar. Dan masih di bawah umur. Baru berusia 13 tahun," lanjut Kompol Fahrian Saleh Siregar.
• Dicurigai Punya Hubungan Gelap dengan Teman Pria, Istri Dianiaya Suami hingga Jalani Opname 6 Bulan
Dari hasil olah TKP dan berdasar keterangan sejumlah saksi, diduga kuat kecelakaan terjadi akibat pengendara Yamaha RX King kurang hati-hatinya saat mendahului kendaraan lain.
"Tentu semua prihatin dengan kejadian ini, pelajar jadi korban kecelakaan," jelas Kompol Fahrian Saleh Siregar.
"Selama ini kami terus melakukan sosialisasi kepada orangtua atau warga, agar tidak mudah memperbolehkan anak di bawah umur untuk mengemudi," sambung dia.
"Semoga peristiwa ini juga menjadi pembelajaran bagi banyak pihak, agar tidak mudah mengizinkan anak di bawah umur berkendara atau mengemudi di jalan raya," tukas dia.(ufi)
• Cemburu Buta, Pria Trenggalek Tega Aniaya Istri hingga Opname Enam Bulan, Pelaku Ditangkap Polisi