Peduli Bocah Pamekasan

Direktur RSUD Pamekasan Benarkan Efendi Pernah Jalani Perawatan Fisioterapi, Tapi cuma 2 Kali Datang

Mohammad Efendi hanya menjalani perawatan dua kali di RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
RSUD dr H Slamet Martodirdjo, Jalan Raya Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Kamis (14/2/2019). 

Mohammad Efendi hanya menjalani perawatan dua kali di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Direktur RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Farid Anwar membenarkan jika pihak rumah sakit telah menerima pengobatan seorang bocah bernama Mohammad Efendi.

dr Farid Anwar mengatakan, Efendi saat itu mendapatkan perawatan intensif RSUD Dr H Slamet Martodirdjo pada 29 Agustus 2019.

Kata dr Farid Anwar, warga Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan itu mendapatkan perawatan fisioterapi.

Pemprov Jatim Temukan Fakta Lain usai Tinjau Langsung Bocah 12 Tahun Tinggal di Bekas Kandang Ayam

Gubernur Jatim Sebut Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Bukan Tinggal di Kandang Ayam, Tapi di Tempat ini

"Tanggal 29 Agustus 2019 Efendi diantar oleh bidan desa ke RSUD," katanya kepada TribunMadura.com, Senin (7/10/2019).

"Lalu, anak itu diperiksa di poliklinik anak dan ditangani oleh doktor spesialis anak dr Taufiqurrahman," sambung dia.

Setelah diperiksa, Efendi diketahui menderita Retardasi Mental atau yang disebut keterbelakangan mental.

Selain itu, kata dr Farid Anwar, Efendi terkena kelainan pada anggota geraknya.

"Pasien ini menderita tidak bisa berdiri dan jalan, sehingga pasien itu harus dilakukan fisioterapi," ucap dr Farid Anwar.

Idap Keterbelakangan Mental, Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Sudah Ditangani Dokter Syaraf Rumah Sakit

Pria Bunuh Diri di Kamar Hotel, Tinggalkan Wasiat Isi Keadaan Mental & Minta Debunya Dibuang ke Laut

"Disarankan fisioterapinya ini dua kali kali dalam seminggu," ujarnya.

dr Farid Anwar menyebut, sangat sedikit kemungkinan Efendi untuk sembuh.

Sebab, kata dia, anak tersebut sudah menderita keterbelakangan mental sejak lahir.

"Pihak RSUD sudah ada penanganan dan upaya dalam kesembuhan geraknya dengan cara dilakukan fisioterapi," ucapnya.

Tercatat, Efendi melakukan perawatan fisioterapi RSUD Dr H Slamet Martodirdjo sebanyak dua kali.

JSC saat meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (6/10/2019).
JSC saat meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (6/10/2019). (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Namun, setelah itu, pihak keluarga tidak lagi membawa anak tersebut ke RSUD Dr H Slamet Martodirdjo.

"Orang tuanya hanya membawa ke RSUD dua kali fisioterapi saja," jelas dr Farid Anwar.

"Semua gratis ditanggung oleh Pemkab Pamekasan, semua biaya dibebaskan," ucap dia.

"Karena kami tahu kalau keluarga ini memang kurang mampu," imbuhnya.

Luas Lahan Hutan Terbakar di Gondang Tulungagung Capai 5 Hektar, Perilaku Pencari Rumput Disorot

dr Farid Anwar mengungkapkan, pihak RSUD Dr H Slamet Martodirdjo siap menerima kembali jika keluarga Efendi ingin kembali melakukan fisioterapi.

"Meski melakukan fisioterapi itu sulit untuk disembuhkan karena kelainan sejak lahir," ucap dr Farid Anwar.

"Mungkin yang bisa kita perbaiki dari fisiknya saja. Misal mau dilakukan fisioterapi lagi, kami siap menerima dan akan digratiskan," tandasnya.

Tinggalkan SM Entertainment setelah 10 Tahun Berkarier, Luna f(x) Gabung Agensi Humap Content

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved