Peduli Bocah Pamekasan

Gubernur Jatim Sebut Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Bukan Tinggal di Kandang Ayam, Tapi di Tempat ini

Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut jika Effendi bukan tinggal di bekas kandang ayam.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
JSC saat meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (6/10/2019). 

Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut jika Effendi bukan tinggal di bekas kandang ayam

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, ada pemberitaan yang keliru dalam kasus Mohammad Effendi (12).

Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Effendi bukan tinggal di bekas kandang ayam, seperti yang diberitakan di sejumlah media sosial.

Kata Khofifah Indar Parawansa, Effendi hanya tinggal di sebuah tempat tertutup oleh keluarganya.

Pemprov Jatim Temukan Fakta Lain usai Tinjau Langsung Bocah 12 Tahun Tinggal di Bekas Kandang Ayam

"Memang benar adanya anak umur 12 tahun ditempatkan di tempat di ruang tertutup," kata Khofifah Indar Parawansa, Senin (7/10/2019).

"Tapi, bukan di kandang ayam," sambung dia.

Kepastian itu Khofifah Indar Parawansa dapatkan setelah Pemprov Jatim turun langsung meninjau ke tempat Effendi tinggal.

Tim Pemprov Jatim dari Jatim Social Care (JSC) meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.

Di sana, tim JSC saling crosschek berita yang beredar dengan kondisi riil di lapangan.

Bocah 12 Tahun ini Terpaksa Tinggal di Bekas Kandang Ayam Saat Orang Tuanya Kerja, Kisahnya Miris

Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada alasan mengapa Effendi ditempatkan di tempat di ruang tertutup.

Menurut data yang diperoleh, Effendi memiliki kelainan selain cacat fisik.

Bukan hanya itu, Effendi juga punya agresif mengingat.

"Alasannya, anak tersebut punya kelainan selain cacat fisik, juga agresif mengingat," sambung dia.

Karenanya, keluarga Effendi menempatkannya di ruang tertutup.

JSC saat meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (6/10/2019).
JSC saat meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (6/10/2019). (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Suka Menyendiri, Pria Kediri Tiba-Tiba Datangi Sekitar Kandang Kambing, Dikira Ingin Buang Air Besar

Hal itu dilakukan agar Effendi tidak kabur dan berkeliling kampung tanpa terkendali.

Keluarganya menjelaskan, Effendi dikhawatirkan akan berkeliling kampung tanpa terkendali jika tidak dirawat di tempat tertutup.

"Karena ternyata Efendi sudah pernah dua kali menghilang," ungkap Khofifah Indar Parawansa.

Namun, Khofifah Indar Parawansa memastikan jika Effendi telah mendapat bantuan dari Pemkab Pamekasan.

"Saat ini kita pastikan bahwa penanganan sudah dilaksanakan dari Dinsos Pemkab Pamekasan," jelas Khofifah Indar Parawansa.

Jalan Bangil-Pandaan Lumpuh Total, Ratusan Warga Desa Baujeng Blokir Jalan dengan Bakar Ban

"Effendi sudah dapat Bantuan Pangan non Tunai," tambah dia.

Bukan hanya keadaan Effendi, Pemkab Pamekasan juga memberi perhatian pada kondisi rumah keluarganya yang kurang layak.

Karenanya, ia mengaku meminta rumah keluarga Effendi agar mendapatkan bantuan rehab rumah tidak layak huni.

"Effendi juga saat ini sedang proses pengusulan memberikan bantuan RTLH atau rumah tidak layak huni," ucap dia.

Dewanti Rumpoko Antusias Pengalaman Pertama Lihat Langsung Bunga Tabebuya Bermekaran di Arhanud

"Dia juga mendapat bantuan orang dengan kecacatan berat (ODKB)," katanya.

Dari segi kesehatan, dikatakan Khofifah, Dinkes Pamekasan sedang memproses kepesertaan BPJS.

Pada bulan September lalu, Effendi telah dirujuk ke RSUD.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, Pemprov akan mengawal bantuan yang didapatkan oleh Efendi.

JSC saat meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (6/10/2019).
JSC saat meninjau langsung kondisi Effendi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (6/10/2019). (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Sempat Padam, Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Terus Terjadi karena Angin Kencang dan Cuaca Panas

Mulai pengobatan dan kesehatannya dan juga untuk bantuan rehab rumahnya.

Pemprov Jatim juga memberikan intervensi pada keluarga Effendi.

Bentuk intervensi yaitu dengan memberikan pelatihan pada anggota keluarga Effendi yang ada di usia angkatan kerja.

"Saudaranya Efendi kita bantu pelatihan dari UPT Yayasan Sosial Bina Remaja Dinsos Jatim di Pamekasan," pungkasnya.

Rasiman Puji Intelegensi Perjuangan Pemain Madura United Kalahkan Persib Bandung Tanpa 5 Pemain Inti

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved