Kasus Pembunuhan

Kisah 2 Pria Bertetangga Pemicu Tragedi GRESIK BERDARAH, Usai Bantai Ibu Kandung Kini Bunuh Menantu

Kisah 2 Pria Bertetangga Pemicu Tragedi GRESIK BERDARAH, Usai Bantai Ibu Kandung Kini Giliran Bunuh Menantu.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunMadura.com (Sumber: Istimewa)
Rumah Suwoto pemicu tragedi Gresik berdarah, di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik yang membunuh menantu dan membacok istrinya, Minggu (6/10/2019). Selain Suwoto, Roziqin tetangganya juga memicu tragedi GRESIK BERDARAH dengan membantai ibu kandungnya. 

Kisah 2 Pria Bertetangga Pemicu Tragedi GRESIK BERDARAH, Usai Bantai Ibu Kandung Kini Giliran Bunuh Menantu

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Tragedi Gresik berdarah terulang lagi. Inilah kata yang tepat untuk menggambarkan tindakan kejam yang dilakukan oleh dua warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Setelah kasus Gresik berdarah yang dipicu tindakan Roziqin (28), yang nekat membunuh Ranis (65), ibu kandungnya sendiri, pada 10 Maret 2019, karena hal sangat sepele, yakni kesal disuruh mengantar makanan ringan alias jajan ke warga yang sedang kerja bakti.

Berselang tujuh bulan kemudian atau tepatnya Minggu (6/10/2019), giliran Suwoto (56) yang memicu tragegi Gresik berdarah, setelah dia membacok leher menantunya hingga tewas dengan sabit dan membacok punggung istrinya hingga mengalami luka berat.

Pembunuhan kejam yang memicu tragedi Gresik berdarah tersebut, sama-sama dilakukan dengan menggunakan senjata tajam jenis sabit alias arit.

Baik Roziqin maupun Suwoto merupakan Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Menariknya, keduanya masih tercatat sebagai tetangga. Bahkan jarak rumah Suwoto dengan Roziqin hanya beberapa meter saja.

Disisi lain, keduanya diduga mengidap gangguan jiwa sehingga nekat membunuh anggota keluarganya sendiri dengan cara kejam, dan membuat Gresik berdarah.

Selain Roziqin dan Suwoto, ternyata, masih ada dua lagi warga yang masih mengidap gangguan jiwa.

"Masih ada dua, mereka perempuan dan laki-laki," ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Madumulyorejo, Astuti saat dikonfirmasi di Balai Desa Madumulyorejo, Senin (7/10/2019).

Menurutnya, kedua warga yang mengidap gangguan jiwa itu tidak tidak terlalu menghawatirkan.

Bahkan mereka cenderung berdiam diri seperti orang yang sedang menggigil kedinginan.

"Kalau yang perempuan, dia menyembelih kucing pakai silet," terangnya.

Nah, pihak desa akan melaporkan kepada Dinas terkait karena masih ada warga desa yang mengidap gangguan jiwa.

Langkah seperti apa dalam menangani kedua orang tersebut pihaknya menyerahkan sepenuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved