Berita Pamekasan

40 Tahun Hidup di Rumah Reyot 2 x 4 Meter, Warga Pamekasan ini Akhirnya Dapat 'Berkah' dari Tentara

Setelah Lebih 40 Tahun Hidup di Rumah Reyot 2 x 4 Meter, Warga Pamekasan ini Akhirnya Dapat 'Berkah' dari Tentara

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/KUSWANTO FERDIAN
Danramil Pagantenan, Kapten Arh Hariyanto saat mendatangi rumah Aspulla dan Munarya di Dusun Timur Jalan, Desa Ambender, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, yang akan mendapat bantuan program Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ), Senin (18/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pasangan suami istri (Pasutri) warga Dusun Timur Jalan, Desa Ambender, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura hidup di sebuah Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ).

Pasutri tersebut yakni Aspulla (65) dan Munarya (60).

Mereka sudah sekitar 40 tahun lebih, tinggal di rumah yang kumuh dan tidak layak huni dengan ukuran 2 × 4 meter.

Mirisnya, di dalam rumah mereka hanya terdapat satu kasur dan itu pun sudah tidak berbentuk.

Tak hanya itu, dinding rumah mereka hanya terbuat dari anyaman bambu yang sudah tampak bolong-bolong.

Begitu juga dengan penyangga atap rumah mereka yang terbuat dari bambu juga sudah tampak lapuk serta reyot.

Munarya mengatakan, kehidupan keluarganya sehari-hari dalam mencari nafkah hanya bergantung pada tetangganya saja yang membutuhkan bantuan tenaganya.

Begini Pengakuan Eko Ariwidodo, Dosen IAIN Madura yang Robek Simbol PMII dan Membuang ke Tong Sampah

Bawa Pasien DB, Mobil Ambulans Kecelakaan Hebat di Jember Lawan Empat Motor: 8 Orang Menjadi Korban

Dari pekerjaan serabutan itulah ia mendapat upah ala kadarnya yang bisa dipakai untuk memenuhi kehidupan keluarganya.

“Mau gimana lagi, memang keadaan ekonomi hidup saya seperti ini, saya kadang hanya bekerja mencari rumput buat sapi tetangga," katanya kepada TribunMadura.com, Senin (18/11/2019).

Selain itu Munarya mengutarakan, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari juga bergantung dari penghasilan suaminya yang menjadi buruh cangkul.

Itu pun kata dia kalau ada orang yang menyuruh.

Sedangkan, Danramil Pagantenan, Kapten Arh Hariyanto mengaku akan segera mungkin membantu warga kurang mampu tersebut melalui program bantuan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ).

Ia mengaku setelah mendapat informasi dari masyarakat setempat tentang keberadaan keluarga yang kurang mampu itu langsung merespon dengan mendatangi rumah Aspulla bersama anggotanya untuk mengecek kebenarannya.

"Melihat keadaan ini saya langsung menghubungi Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf M Effendi melalui lewat telepon dan minta petunjuk beliau untuk sesegera mungkin membantu warga kurang mampu ini dengan program bantuan RTLH," katanya.

Perangkat Desa dan Kades se Gresik Ancam Turun Jalan & Kepung Gedung DPRD dan Kantor Bupati Sambari

Kena Razia di Alun-alun Sidoarjo, Pria Pekerja Swasta ini Malah Dapat Sepeda Motor Baru dari Polisi

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved