Pemkab Trenggalek Gelar Festival Makanan, Ada Banyak Kuliner Khas Daerah yang Mulai Sulit Ditemui

Puluhan peserta dari semua kecamatan di Kabupaten Trenggalek mengikuti festival makanan khas

TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek menggelar festival makanan khas, Sabtu (23/11/2019).

Festival itu diikuti 20 peserta yang berasal dari seluruh kecamatan, sekolah yang punya jurusan kuliner, dan depot serta warung makan di Kabupaten Trenggalek.

Mereka menghadirkan kuliner khas berbagai macam jenis, mulai dari makanan besar, makanan ringan, jajanan tradisional, dan aneka minuman.

• Rekomendasi Kuliner Enak di Kota Malang, Cobain Es Tape Pak Jumaali, Murah dan Tanpa Pakai Pengawet

• Rekomendasi Hotel Murah di Kota Batu, Tawarkan Harga Menginap Mulai dari Rp 150 Ribu Per Malamnya

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek, Sunyoto mengatakan, kuliner adalah bagian pendukung pariwisata.

Maka, festival yang baru pertama kali diadakan itu diharapkan bisa memunculkan kuliner-kuliner baru untuk dijadikan ikon menunjang wisata.

"Trenggalek punya banyak makanan khas. Kami tidak ingin itu hilang begitu saja," kata Sunyoto.

Dalam festival itu, banyak muncul makanan khas pedesaan yang sudah sulit ditemui, misalnya berbagai olahan sambal.

"Sambal-sambal masa kecil saya muncul semua tadi. Ada sambal kelopo, sambal keluak, dan lain sebagainya," tuturnya.

• Rekomendasi Bakso Kekinian di Sidoarjo, Cobain Bakso Petramakk dengan Varian Kuah BBM

• Ribuan Ekor Bebek Mati Terpanggang di Kandangnya saat Kebakaran, Pemilik Merugi Ratusan Juta

Selain memunculkan makanan khas ala pedesaan yang sudah lama tak dibuat, disajikan pula olahan-olahan baru berbahan khas daerah masing-masing.

Perwakilan dari Kecamatan Watulimo, misalnya, menyajikan cuma sayur dengan isian bunga durian.

Daerah Watulimo memiliki hutan durian terluas se-Asia Tenggara.

"Kami mencoba memunculkan kembali potensi-potensi yang ada," jelas dia.

"Supaya semakin banyak variasi kuliner di Kabupaten Trenggalek," tutur Sunyoto. (aflahulabidin)

• Pemprov Jatim Gandeng 8 Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Timur untuk Revitalisasi Sungai Brantas