Peringatan Hari Guru
Kisah Rajae Wabup Pamekasan, Bertahun-tahun Jadi Guru Digaji Rp 55 Ribu/Bulan Tapi Malah Bersyukur
Kisah Rajae Wakil Bupati Pamekasan, Bertahun-tahun Jadi Guru Digaji Rp 55 Ribu Sebulan Tapi Malah Bersyukur
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
Kisah Rajae Wakil Bupati Pamekasan, Bertahun-tahun Jadi Guru Digaji Rp 55 Ribu/Bulan Tapi Malah Bersyukur
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Banyak di antara masyarakat Kabupaten Pamekasan, Madura yang masih belum mengetahui perjuangan Wakil Bupati Pamekasan, Rajae sebelum menjadi orang nomor dua di kabupaten berjuluk ' Bumi Gerbang Salam ' tersebut.
Saat TribunMadura.com menemuinya, Rajae bercerita dan mengungkapkan banyak hal tentang masa lalunya.
Terutama ketika dirinya menjadi seorang guru di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batu Marmar, Pamekasan, Madura.
Memori yang tidak pernah bisa dilupakan oleh Rajae. Terlebih saat momentum Hari Guru, yang diperingai setiap tanggal 25 November.
Wakil Bupati Pamekasan, Rajae, mengatakan, dirinya mulai mengabdikan diri menjadi guru honorer sejak tahun 1995 di sekolah swasta Darul Ulum II Bujur Tengah.
Saat itu, dia merupakan sosok panutan bagi anak didiknya.
Sebab selalu memberikan motivasi dan inspirasi agar pemuda desa bisa bersaing dengan orang kota.
Suami dari Yuni Lailatul Fitriyah ini mengaku memulai karir sebagai pendidik diawali dari level paling bawah yakni, Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidayah (MI) dan Madrasah Diniyah (MD).

Kala itu ketika Rajae mengabdikan diri menjadi seorang pendidik dengan tujuan sebagai bekal untuk mengasah kemampuan yang dimilikinya dan sebagai pengembangan diri untuk melangkah ke tahap berikutnya.
"Walau kita menjadi Pahlawan tanpa jasa tidak begitu dikenal oleh sebagian orang. Tetapi harus bersabar dan telaten dalam mentransfer ilmu dan memberikan pemahaman kepada peserta didik," katanya, Senin (25/11/2019).
Rajae juga mungungkapkan, awal mula ketika dirinya menjadi guru, gaji yang ia dapat sekali datang hanya sekitar Rp 6500 rupiah.
Dengan gaji begitu, Rajae mengaku tidak pernah mengeluh.
"Dulu gaji saya sekali datang mengajar hanya digaji Rp 6500 rupiah. Dalam satu bulan, kadang saya hanya dapat sekitar Rp 55 ribu," ujarnya.