Hujan dan Angin Kencang Terjang Surabaya
Pasutri Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Samping Kantor Gubernur Jatim Tinggalkan 2 Anak: Mau Pulang
pasangan suami istri ( pasutri ) yang tewas tertimpa pohon tumbang di samping kantor Gubernur Jawa Timur tinggalkan 2 anak: mau pulang
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tan Tiong Tjing (49) dan Lisa (47), pasangan suami istri yang tengah berboncengan motor meregang nyawa setelah tubuhnya tertimpa pohon tumbang di Jalan Johar Surabaya, yang lokasinya tepat berada di samping utara kantor Gubernur Jawa Timur, Senin (6/1/2020).
Korban merupakan warga Jalan Sidotopo Wetan Indah II/53 Surabaya.
Saat kejadian nahas itu, Tan Tiong Tjing si suami yang mengemudikan motor.
Sedangkan Lisa istrinya yang dibonceng.
Sekitar pukul 19.00 WIB, jenazah keduanya telah tiba di Kamar Mayat RSU Dr Soetomo Surabaya.
Tampak keluarga dan sanak famili pasangan suami istri yang menjadi korban pohon tumbang memenuhi lorong, seraya menunggu proses pembersihan terhadap jenazah kedua korban.
Menurut adik ipar korban, Budi Hermanto (48), insiden itu terjadi saat pasangan suami istri yang berboncengan motor itu hendak kembali pulang ke rumah mereka di kawasan Jalan Sidotopo.
Tan Tiong saat itu tengah menjemput istrinya, Lisa dari tempat kerja di sebuah pabrik alat baja, yang berkantor di kawasan Jalan Dupak.
Hampir setiap hari keduanya melintas di Jalan Johar.
Namun tak disangka, sore itu justru menjadi sore terakhir keduanya melintas di kawasan jalan yang berada di belakang kantor Gubernur Jawa Timur tersebut.
• Honor Dokter Tak Dibayar Lima Bulan, Wali Kota Surabaya Risma Bereaksi Keras ke BPJS Kesehatan
• Pasangan Suami Istri Tewas Miris Tertimpa Pohon Tumbang di Samping Kantor Gubernur Jatim di Surabaya

Hujan lebat disertai angin kencang melanda Surabaya ternyata membuat sebuah Pohon Pinus setinggi 10 meter dengan diameter batang 30 sentimeter tumbang dan menimpa tubuh mereka hingga meregang nyawa seketika.
"Jemput istrinya kerja ya. Dua-duanya perjalanan pulang. Biasanya kan lewat gak apa-apa," katanya pada awakmedia di lorong kamar mayat RSU Dr Soetomo, Surabaya, Senin (6/1/2020).
Budi mengaku tidak merasakan firasat apapun soal insiden itu.
Pasalnya, kedua pasutri itu kerap melewati jalan tersebut setiap sore.
Ia meyakini, insiden itu murni sebagai takdir Tuhan.