Pegiat Seni Pamekasan Unjuk Rasa
Federasi Artis Indonesia Jawa Timur Ungkap Dampak Jika Musisi dan Pegiat Seni Dibatasi Berekspresi
Pemkab Pamekasan diminta agar tidak tebang pilih dalam memberikan keleluasaan bagi para pemuda yang ingin berkesenian.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Lebih lanjut pria berambut gondrong itu meminta, kepada Pemkab Pamekasan untuk lebih membuka mata dan memakai hari nurani dalam membuat kebijakan serta regulasi mengenai Perda Hiburan.

• Cerita Pilu Korban Kebakaran Ruko di Sampang, Tinggal di Gubuk Bekas Gudang Sempit Berisi 8 Orang
• Proses Pemadaman Ruko Kebakaran di Tambelangan Sampang Diwarnai Drama, Damkar Sempat Kehabisan Air
Menurut Iyus, para seniman, pegiat seni dan pelaku musik nasibnya bergantung pada acara hiburan, dan mereka butuh wadah yang bisa mengayomi serta melindungi dalam meluapkan ekspresi berkesenian.
Selain itu, kata Iyus, apabila ada tebang pilih, maka secara tidak langsung Pemkab Pamekasan telah memutus mata rantai pencaharian para seniman/musisi.
"Kalau misal kebebasan seni didekang mereka akan dapat uang dari mana?" kata dia.
Sedangkan mereka juga punya keluarga yang harus mereka beri makan dan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi lainnya," keluhnya.
"Selain itu, mereka juga punya anak dan istri untuk biaya hidup dan biaya sekolah," ungkapnya.
"Misal berkesenian mereka dikekang, apa Pemkab Pamekasan menjamin bisa memenuhi kebutuhan mereka? Ayolah jangan begitu. Mari buka mata dan buka hati," pungkas dia.

• Ruko Agen Gas Elpiji Ikut Terbakar, Pemadaman Kebakaran di Tambelangan Sampang Dilakukan 2 Jam Lebih
• Cinta Buta Gadis kepada Teman Kencan Aplikasi Pencari Jodoh, Asmara Diputus setelah Tidur Bersama