Sunda Empire Menggertak Jokowi Jika Tak Segera Lakukan Daftar Ulang, Presiden Beri Sikap Begini
Sunda Empire mengancam semua negara di dunia harus melakukan daftar ulang di Bandung.
Sunda Empire mengancam semua negara di dunia harus melakukan daftar ulang di Bandung
TRIBUNMADURA.COM - Gubernur Jenderal Pasifik Sunda Empire, Renny Khairani mengancam semua negara di dunia harus melakukan daftar ulang.
Hal itu dikatakan Renny Khairani seperti dikutip dari tayangan tvOneNews, (24/1/2020).
Dalam tayangan, Renny Khairani menyebutkan daftar ulang seluruh negara dilakukan ke Sunda Empire.
• Sunda Empire Menggertak Jokowi Jika Tak Menurut, Putra Jokowi Kaesang Berikan Respon yang Berbeda
• Petinggi Sunda Empire Bantah Ubah Data di Wikipedia, Laporkan Roy Suryo ke Mahkamah Internasional
• Gertakan Sunda Empire untuk Presiden Jokowi Jika Indonesia Tak Daftar Ulang, Termasuk Negara Dunia
Kata Renny Khairani, pemerintahan semua negara itu diharuskan untuk melakukan daftar ulang di Bandung.
Menurut Sunda Empire, daftar ulang itu harus dilakukan lantaran masa pemerintahan di dunia akan habis pada Agustus 2020 mendatang.
Hal itu pun pernah dinyatakan oleh Petinggi Sunda Empire dalam rekaman amatir yang viral sebelumnya.
Masa pemerintahan di dunia, katanya, akan dikosongkan dan kekuasaan akan berpindah kepada Sunda Empire.
Mereka sebut melakukan hal itu untuk menyambut kesejahteraan dunia kelak.
Termasuk Indonesia, katanya, harus ikut daftar ulang.
• Pamit Mandi Bersama Temannya setelah Olahraga, Siswa di Tuban Ditemukan Tewas Tenggelam di Waduk
• Regina Idol Diperiksa Polda Jatim terkait Kasus Investasi Bodong MeMiles, Terungkap Statusnya Kini
Jika Indonesia dan negara lainnya tak daftar ulang, Sunda Empire mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi.
Kata Renny, pihaknya akan menutup seluruh akses bantuan.
Apabila negara-negara tak daftar ulang termasuk Indonesia, maka Sunda Empire akan mengultimatum.
"Pemberhentian ranah internasional, jadi seluruh bantuan yang datang dari Swiss atau (negara lain) itu semua akan ditutup," kata dia.
"Ya akan ditutup, termasuk Indonesia," ujar Renny Khairani.