Berita Pamekasan
Anak Mantan Kepala Dispendukcapil Pamekasan di China, Ceritakan Suasana Mencekam Dampak Virus Corona
Herman Kusnadi menceritakan suasana apartemen kedua anaknya di China setelah mewabahnya virus corona.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Yang terlihat hanya lalu lalang satu dua kendaraan bermotor yang pengemudi menggunakan masker.
• Lima Proses Penyebaran Virus Corona dari Hewan ke Manusia, Bisa Menyebabkan Penyakit Pneumonia
• 21 Mahasiswa Unesa Belajar di Wuhan China saat Virus Corona Mewabah, Begini Kondisi Terakhir Mereka
Melihat kondisi mahasiswa di dalam apartemen seperti itu, tiga hari lalu KBRI dan pihak Komjen sudah mendata berapa jumlah mahasiswa Indonesia yang berada di dalam apartemen.
Mereka dijanjikan akan disuplai makanan dan minuman, buat kebutuhan mereka.
Tetapi hingga Senin (27/1/2020) malam, belum ada tanda-tanda mereka mendapatkan bantuan makanan.
“Kondisi ini yang sangat kami khawatirkan. Dan nyatanya ini benar-benar terjadi," ungkap dia.
"Anak-anak kami dan mahasiswa lainnya di sana, kelimpungan tidak tahu harus melakukan apa," lanjutnya.
"Untuk ke luar apartemen mencari makanan dan minuman tidak berani, takut tertular virus Corona,” kata Herman.
• Cara Mengaktifkan Mode Gelap WhatsApp, Pastikan Pembaruan WA sudah Sesuai dengan Versi ini
Pihak KBRI saat itu berjanji, para pelajar akan dievakuasi untuk dipulangkan ke Indonesia.
Tapi kendalanya, tidak ada penerbangan, baik dari Wuhan ke Indonesia dan sebaliknya.
Apalagi bandar udaranya, terdapat di kota Wuhan. Sehingga tidak mungkin untuk saat ini, terdapat penerbangan di sana.
Sebagai orang tua, selain berdoa dan selalu menghubungi anak-anaknya lewat video call (VC).
Ia memberi semangat dan berusaha menenangkan jiwanya agar bersabar, menunggu kedatangan pihak KBRI yang tengah mengusahakan untuk mengevakuasi.
• Hendak Berangkat Sekolah, Pelajar SD di Kediri Terserempet Kereta Api yang Melintas, Tangannya Patah
“Jika anak-anak kami di sana kehabisan makanan dan minuman. Bagaimana nasib mereka di sana," kata dia.
"Tentu kebutuhan mendesak saat ini makanan dan minuman, serta vitamin untuk ketahanan tubuh," ujarnya.
"Kalau anak-anak kehabisan makanan, tentu tubuh mereka lemas dan rentan terserang penyakit,” jelas Herman Kusnadi.
Ia mengungkapkan, sambil menunggu upaya KBRI di China, ia juga menghubungi Pemprov Jawa Timur.
Herman berharap agar permintaan itu diteruskan ke pemerintah pusat bagaimana mengatasi kondisi mahasiswa Indonesia yang masih terjebak di dalam apartemen di dekat kampusnya.(sin)
• Sebulan Sekali Ketemu Istri, Penjual Es Keliling ini Cabuli Bocah 11 Tahun di Tempat Perantauan