Breaking News

Berita Jombang

Putra Kiai Ternama di Jombang Bantah Cabuli Santriwati, Beber Fakta Mengejutkan Awal Mula Pertemuan

Juru bicara keluarga kiai ternama di Kabupaten Jombang mengungkap fakta mengejutkan atas kasus dugaan pencabulan santriwati.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/LUHUR PAMBUDI
Sekjen DPP Organisasi Shidiqiyah, Ummul Choironi dan jubir MSAT yang menjabat DPW Organisasi Shidiqiyah, Nugroho Harijanto saat jumpa pers di Surabaya, Selasa (28/1/2020). 

Juru bicara keluarga kiai ternama di Kabupaten Jombang mengungkap fakta mengejutkan atas kasus dugaan pencabulan santriwati

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Putra kiai ternama di Kabupaten Jombang, MSAT (44) membantah melakukan pencabulan terhadap seorang santriwati.

Melalui juru bicara keluarga ponpes, Ummul Choironi, MSAT mengklarifikasi semua tuduhan yang telanjur dikemas oleh media pemberitaan hingga menjadi konsumsi publik.

Sekjen DPP Organisasi Shidiqiyah itu menegaskan, dugaan perbuatan tak senonoh MSAT kepada santriwati berinisal MN tidak pernah terjadi.

Reaksi Keras ICW Soal Pencopotan Ronny F Sompie: Lebih Baik Yasonna Laoly Dicopot Presiden Jokowi

Tersangkut Kasus Dugaan Pencabulan Anak, Anak Kiai Ternama di Jombang Terancam Dipenjara 12 Tahun

Anak Kiai Ternama di Jombang Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Pencabulan Santriwati

Kata dia, tuduhan MSAT mencabuli MN bermula dari adanya open recruitmen tenaga kesehatan yang dikelola oleh Organisasi Pemuda Shidiqiah (OPSHID).

Waktu itu, Opshid sedang mencari tenaga kesehatan yang siap dikirim untuk mengabdi pada masyarakat yang kurang beruntung di pelosok-pelosok daerah.

Lalu Opshid membuka kesempatan tersebut bagi segenap santriwan-santriwati yang sedang menuntut ilmu di ponpes tersebut.

MSAT yang menjadi guru pengajar di ponpes asuhan ayahnya itu turut menjadi interviewer dalam prosesi open recruitmen tersebut.

MN yang katanya tertarik dengan program pengabdian dibidang kesehatan masyarakat turut mendaftar, lalu mengambil antrean laiknya para santri lainnya menunggu giliran wawancara.

"Opshid pusat punya program pelayanan kesehatan daerah terpencil dan pedesaan," katanya saat ditemui awakmedia di Surabaya, Selasa (28/1/2020).

Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pencabulan Santriwati, Anak Kiai Ternama Jombang Diminta Cepat Ditahan

Nelayan Sumenep Dapat Bantuan Alat Tangkap Rajungan, Kapolres Ingatkan soal Kesepakatan Bersama

"Ini kan mereka adakan seleksi, seleksi untuk siapa dari Opshid dan anak anak santri yang mau mengikuti program ini," sambung dia.

Ummu melanjutkan, proses wawancara saat itu dibagi antara dua model, yakni secara berkelompok dan satu persatu.

Namun perlu diingat, proses wawancara itu berlangsung di lokasi terbuka, yakni di teras rumah yang masih berada di dalam area ponpes.

"Nah si MN ini ikut," jelasnya.

Giliran waktu wawancara terhadap MN tiba, namun tak disangka ditengah proses wawancaranya, air mata MN berlinang.

Ia lantas curhat mengenai masalah pribadi yang berkaitan dengan orang spesial di dalam hidupnya, kepada MSAT yang dianggap sebagai gurunya.

"Dia dalam proses interview dan seleksi ini, dia curhat pada MSAT ini bahwa dirinya ini dinodai oleh pacarnya yang dulu," lanjut Ummu.

Anak Mantan Kepala Dispendukcapil Pamekasan di China, Ceritakan Suasana Mencekam Dampak Virus Corona

Kisah Pilu Gadis Trenggalek Disetubuhi Ayah Kandung selama 2 Tahun, Kini Alami Gangguan Jiwa Berat

Dari cerita itu, Ummu menegaskan, tidak ada sama sekali unsur kontak fisik antara MSAT dan MN.

Apalagi di lokasi terbuka, disaksikan banyak santri, bagi Ummu, perbuatan tak senonoh itu mustahil dilakukannya MSAT.

Dan menganggap, ada pihak-pihak yang sengaja melintir informasi yang ada hingga menjatuhkan kredibilitas MSAT sebagai tenaga pengajar dan putra kiai ponpes.

"Diplintir-plintir informasi ini dengan kalimat sedimikian rupa hingga muncul di medsos juga di laporan polisi," kata dia.

"Itu seperti yang panjengan sudah baca, seolah-olah terjadi pencabulan gitu. Padahal sebenarnya tidak seperti itu," lanjutnya.

Bupati Trenggalek Ngamen di Depan Warga Desa Widoro, Galang Dana Sekaligus Kenalkan Wisata Desa

Cerai dengan Istri Pertama, Ayah Asal Trenggalek Setubuhi Dua Putrinya setelah Menikahi Istri Kedua

Bilamana fakta mengenai dugaan pelecehan seksual yang dialami MN adalah rekayasa karena diplintir-plintir.

Lalu bagaimana dengan keterangan MN yang sudah disampaikan pada pihak kepolisian bahwa dirinya merasa dinodai.

Menanggapi pertanyaan ini, juru bicara MSAT, Nugroho Harijanto, malah berbalik bertanya, jikalau sejak awal dugaan pelecehan seksual itu adalah rekayasa dari oknum tertentu.

Mengapa MN mau mengikuti kebohongan itu dan mendiamkan kebenaran, bahwa pelecehan seksual terhadapnya; tak pernah terjadi.

"Sangkal, karena saya kira MN harus menanyai dirinya sendiri faktor apa yg dia inginkan gitu aja," lugas pria berpeci hitam itu.

Perjuangan Son Ye Jin Adu Akting dengan Hyun Bin Drama Korea Crash Landing on You, Lihat Fotonya

Sinopsis Drama Korea Crash Landing on You Episode 10, Misteri Jam Tangan Mewah Mulai Terungkap

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved