Kerajaan King ff The King Ekspansi ke Nganjuk Jawa Timur, Cukup Kirim Video Pengikut Dapat Rp 1 M
Kerajaan King ff The King sudah ekspansi ke Nganjuk Jawa Timur, cukup mengirim video saja pengikut mendapat Rp 1 miliar
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Mujib Anwar
"Itu yang kami lakukan dalam pembuatan vidio itu, kami tidak melibatkan orang lain. Dan kegiatan itu sempat mendapat perhatian warga yang kebetulan sedang ramai di pasar Burung Warujayeng tersebut," kata Dwi Susanti.
Oleh karena itu, kata Dwi Susanti, pihaknya tidak merasa bersalah atas kegiatanya tersebut.
Karena kegiatan yang dilakukanya itu tidak mengganggu keamanan masyarakat dan tidak menghasut siapapun serta dilakukan tidak kurang dari 10 menit yang selanjutnya banner di lipat kembali.
Apalagi kegiatan itu hanya dilakukan untuk memenuhi syarat agar bisa mendapatkan uang Rp 1 miliar.
"Tentu siapapun akan tertarik mendapatkan uang Rp 1 miliar hanya dengan mengirim vidio sosialisasi IMD, dan itu yang kami lakukan," tutur Dwi Susanti.
Seperti diketahui, Mr Dony Pedro yang menjadi Rajanya Raja (King of The King) di Kerajaan Baru yang tinggal di Cicadas Kota Bandung Jawa Barat yang mengaku sebagai pemilik aset IMD.
Gegerkan Warga
Warga Kabupaten Nganjuk, sebelumnya heboh dan geger dengan beredarnya video viral di media sosial pemasangan sepanduk sosialisasi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) di Pasar Burung Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk yang tersebar di media sosial.
Dalam video berdurasi 1,51 menit tersebut, tampak pemasangan sepanduk Selamat Datang Mr Donny Pedro disertai suara penjelasan dari seorang perempuan tentang IMD.
Salah satu pemilik warung di pasar Burung Warujayeng Nganjuk yang sempat mengetahui lansung pemasangan sepanduk IMD, Sunarmi mengatakan, pemasangan sepanduk IMD tersebut dilakukan oleh sekitar lima orang.
Sebelum memasang sepanduk, mereka sempat memesan kopi di warungnya.
"Kami tidak tahu mereka itu darimana dan siapa saja, tapi yang kami lihat mereka kemudian pinjam kayu bambu sebentar untuk memasang sepanduk dan dividio sebentar.
Setelah itu sepanduk dilipat kembali dan membayar minuman kopi lalu pergi dan tidak berkata apapun," kata Sunarmi, Kamis (30/1/2020).
Dijelaskan Sunarmi, pemasangan sepanduk IMD yang belakangan ramai dibicarakan warga setelah tersebar di medsos tersebut terjadi pada akhir bulan Desember 2019 lalu.
Pemasangan itu pada hari Minggu ketika pasar burung sedang ramai pengunjung sekitar pukul 09.30 WIB.